Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Pada puncak musim kemarau tahun 2023 saat ini, marak terjadi kebakaran di Kabupaten Tuban, entah disebabkan karena konsleting listrik di pemukiman warga maupun kebakaran hutan.
Melihat kondisi ini, maka petugas Satpol PP dan Pemadam Kebarakan (Damkar) Kabupaten Tuban, melakukan sejumlah upaya guna meminimalisir atau menekan terjadinya kebakaran di Bumi Wali Tuban.
Kepala Bidang (Kabid) Damkar Tuban, Sutaji mengatakan jika pihaknya melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan sosialisasi disejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Tuban.
"Kita mengadakan sosialisasi ke beberapa wilayah dengan melakukan himbauan-himbauan, kepada masyarakat di Kabupaten Tuban," ujarnya kepada blokTuban.com, Rabu (20/9/2023).
Menurutnya, kebakaran saat ini utanua terjadi didaerah pemukiman dan juga lahan. Dimana, kebakaran dimekikan rata-rata disebabkan karena konsleting lisrik ataupun kebocoran gas LPG.
Oleh karena itu, untuk meminimalisir kebakaran di pemukiman warga, saat ini dilakukan pengawasan atau menguji kelayakan dari gas LPG yang akan diedarkan kepada masyarakat.
"Termasuk pangkalan-pangkalan LPG itu saya wajibkan, semua truk yang masuk ke pangkalan LPG harus diturunkan LPG nya untuk dimasukkan ke bak kebocoran, sehingga bisa dideteksi apakah LPG itu bocor atau tidak," bebernya.
Dengan upaya yang dilakukan tersebut, maka masyarakat bisa merasa aman terhadap kualitas dri tabung gas LPG yang digunakan, dan bisa meminimalisir terjadinya kebakaran yang disebabkan karena kebocoran tabung LPG.
"Kami juga menghimbau agar colokan jangan dipasang bertumpuk-tumpuk, seperti satu colokan dipasang 2 sampai 3 colokan," katanya.
Selain itu, Sutaji juga menambahkan bahwa penyebab kebakaran di Kabupaten Tuban juga kebanyakan terjadi di lahan. Rata-rata, pemicunya karena kelalaian orang, sebab sampai saat ini masih banyak masyarakat yang membuka lahan dengan cara dibakar lalu ditinggalkan begitu saja.
Disisi lain, penyebab lainnya yaitu adanya konflik sosial dan kecemburuan sosial, sehingga sengaja membakar lahan tersebut.
"Sehingga kita berkolaborasi disemua wilayah dengan forkopimka, tokoh masyarakat dan relawan Damkar, untuk menekan angka itu. Karena di musim kemarau anginnya juga kencang, sehingga kalau kita bisa bersama-sama mengatasinya saya rasa itu bisa ditekan," ucapnya.
Lebih lanjut, pria ini juga menambahkan jika semua peristiwa kebakaran yang terjadi, bermula dari api kecil, sehingga jika masyarakat tahu cara penanganan api kecil tersebut tidak akan bisa menjadi besar.
Oleh karena itu, petugas Damkar Tuban jiga selalu memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait bagaimana cara menangani peristiwa kebakaran tersebut.
"Selain itu setelah kejadian, kami juga langsung kumpulkan warga yang ada di lokasi untuk mitigasi dan investigasi juga melakukan sosialisasi," imbuhnya. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS