Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Ular Sanca atau Piton kerap meneror warga di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban dalam dua tahun terakhir. Teror kelima pada Kamis (22/12/2022) sekitar pukul 05.00 Wib di rumah Ganti (45).
Ular dengan ukuran sebesar paha orang dewasa, dan panjang diperkirakan lebih dari 3 meter itu pertama kali terlihat di dapur Ganti. Saat itu, ular ditemukan dalam kondisi telah menelan mangsanya, yaitu ayam indukan betina.
Ganti yang panik langsung memanggil adiknya Sali (43). Perempuan berkulit sawo matang itu, langsung mengambil sepotong bambu lalu memukul ular hingga lemas. Setelah itu, ia memanggil tetangganya. Kurang lebih 12 orang berkumpul untuk menjinakkan ular Piton yang diperkirakan berjenis kelamin betina.
Baca juga:
Ular Piton dengan Panjang 3 Meter Kembali Muncul di Pemukiman Warga Tuban
"Dua orang saya minta memegangi ekor dan kepalanya. Lalu, saya menggendong bagian tengah tubuh ular," ujar Sali ketika dikonfirmasi blokTuban.com di rumahnya.
Sali menambahkan, mangsa ayam yang telah ditelar Piton dimuntahkan lagi, karena posisi ayam masih terikat kakinya dengan tampar yang dikaitkan dengan penyangga kandang.
"Ayamnya dimuntahkan lagi, tapi kondisinya sudah mati," jelasnya.
Sali mengaku, sudah lima kali berurusan dengan Piton. Ada Piton yang mati dibunuhnya karena terus menyerangnya, dan yang tidak menyerang dibiarkan hidup lalu diserahkan warga.
"Yang galak atau agresif, Piton berjenis kelamin jantan. Kalau pagi tadi sepertinya Piton betina," bebernya.
Alasan di Desa Jadi sering diteror Pitot, dijelaskan oleh kakak Ganti, Muntaha (65). Selain faktor dekat dengan hutan dan semak belukar, biasanya musim hujan ular Piton turun untuk berburu mangsa.
"Rata-rata warga Desa Jadi ternak ayam, kambing, dan sapi," jelasnya.
Soal nasib ular yang ditangkapnya, Muntaha menyerahkan kepada warga setempat. " Entah mau diapakah, yang penting tidak meneror warga lagi," tutupnya. [Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS