Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Budayawan Kabupaten Tuban, Suantoko juga ikut merespon demam Tuban Fashion Week yang dipelopori Indah Cs di Tuban. Setelah netizen dan masyarakat menyoal model yang tampil di acara tersebut.
Menurut pandangan Suantoko, bahwa ciri utama masyarakat konsumtif posmodern adalah apa yang lagi trend, itulah yang diikuti. Fenomena Tuban fashion week bukan suatu fenomena yang baru dan memiliki daya pukau, karena hipogram kegiatan seperti itu sudah ada sebelumnya.
"itu hanya mengulang dan mengekor diagendakan di wilayah yang berbeda," ujar pria asal Desa Genaharjo, Kecamatan Semanding, Tuban itu saat diwawancara blokTuban.com, Sabtu (6/8/2022).
Dengan kata lain, lanjut ayah dua anak itu tidak ada sesuatu yang baru sebagai daya tarik. Justru sebaliknya sekarang menuai hujatan netizen. Meski mengusung batik khas Tuban, nampaknya tidak berhasil membuat minat dan daya tarik masyarakat. Mengapa? Pasarnya berbeda dengan Citayam fashion week atau yang lainnya.
Baca Juga :
- Model Tuban Fashion Week yang Dipelopori Indah Cs Jadi Bulan-bulanan Netizen: Harus Tahu Adab
- Tarik Minat Masyarakat, Tuban Fashion Week dari Jalan Kartini Bakal Geser ke CFN Taman Sleko
Pasar terdekat Tuban fashion week adalah masyarakat Tuban. Selamanya, jika mengekor, agak sulit berkembang. Misalnya pemilihan model yang mencerminkan karakter masyarakat Tuban baik dalam cerita rakyat atau sejarah Tuban.
"Pemilihan model, saya rasa tidak cocok jika dipaksakan diagandekan di Tuban. Nilai edukasi bagi penonton belum begitu tampak," imbuhnya.
Adapun konsep busana batik khas Tuban tidak mendominasi sebagai daya tawar. Selain itu, karakteristik busana apabila mengadopsi dari kelokalan yang ada-terkait norma dan etika yang berkembang di masyarakat, dirasa lebih diterima masyarakat.
"Satu lagi, konsep kegiatan semacam itu, sebaiknya dikaitkan dengan tagline Kabupaten Tuban," pesannya.
Ditambahkan Suantoko, bahwa apa yang dilakukan para pemuda dalam Tuban fashion week adalah upaya yang positif. Tentu harus ada kendali dan orientasi/arah bahwa kegiatan harus disesuaikan dengan karakteristik masyakarat Tuban.
Baca juga :
- Mengenal Indah Puspita Sari, Salah Satu Pelopor Tuban Fashion Week yang 7 Tahun di Dunia Model
- Bahayakan Pengguna Jalan, Dishub Imbau Tuban Fashion Show Dilakukan di Tempat Aman
Selain itu, penyelenggaraan dapat disesuaikan dengan tagline Kabupaten Tuban sebagai destinasi wisata religi agar tidak 'bersinggungan' dengan hal-hal lain.
"Tuban dengan berpuluh rupa tentu memiliki kekhasan yang banyak, masyarakat pesisiran, agraris (persawahan, Tegal, Persil, dan perbukitan) tentu hal ini menarik untuk digali sebagai tema kegiatan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pelopor Tuban Fashion Week mengaku bakal mengalihkan event anak muda tersebut dari Jalan Kartini menuju CFN di Taman Sleko. Mereka berharap banyak anak muda yang aka bergabung dalam event yang juga viral di Citayam dengan ikon Bonge dan Jeje Slebew Citayam. [Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS