Finishing Jembatan, PU Bina Marga Berharap Tak Ada Kecurangan Tonase

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com -‎ Proses akhir tanggap darurat Jembatan Ngagungan telah mencapai tahap finishing. Pasca dilakukan perhitungan matang tentang pengisian materi pada bagian kaki penyangga yang sempat runtuh, dan pengecoran, saat ini telah dilepas bagian dek penyangga cor.

Namun demikian, upaya open traffic yang beberapa waktu lalu dicanangkan oleh pihak PU Bina Marga supaya dibuka setengah badan jembatan, sampai kini belum juga diberlakukan.

"Masih kita rapatkan," kata Pengawas Jembatan Dinas PU Binamarga Provinsi Jawa Timur (Jatim) Wilayah Bojonegoro-Tuban, Hadi Pramono saat dikonfirmasi, Jumat (10/8/2018).

Banyak pertimbangan yang perlu dimasak oleh pihak-pihak terkait penanganan prasarana jembatan penghubung Jatirogo-Bojonegoro itu. Lebih ringkasnya, pihaknya tak mau terjadi kemungkinan buruk, seperti terjadi keretakan ulang saat dibuka akses setengah jalan ketika bangun masih dalam kondisi basah.

Ditambahkan oleh Kepala Dinas (Kadis) PU Bina Marga Provinsi Jatim, Gatot S Hadi dalam kesempatannya meninjau progres tanggap darurat beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa, standart umum maksimal jalan provinsi jembatan kelas 3 adalah 6 ton Muatan Sumbu Terberat (MST).

"Kita katakan seperti itu, tapi di jalanan pun masih terdapat banyak kecurangan," bebernya.

Seperti yang sering dijumpai pada jalanan umum, sambungnya, pemberlakuan standar MST yang diatur sedemikian rupa malah masih banyak truk-truk muatan semen curah hingga berat 70 ton.

"Ya, kami hanya menyediakan prasarana ini‎. Semoga bisa difungsionalkan secara maksimal oleh masyarakat," pungkas Gatot S Hadi saat berada disekitar lokasi, Jalan Raya Kedungjambe, Kecamatan Singgahan. [feb/col]