Reporter: Parto Sasmito
blokTuban.com - Rangkaian acara pelantikan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Daerah Jawa Timur, Jumat (10/8/2018) begitu berwarna. Termasuk dialog dengan berbagai pakar untuk mengurai kondisi media online kekinian, terutama hoax yang makin merajalela.
Narasumber yang hadir di salah satu ruang pertemuan di Gedung Negara Grahadi Jawa Timur antara lain, perwakilan AMSI pusat Dwi Eko Lokononto, Pakar Komunikasi Suko H. Widodo dan perwakilan Perhumas Surabaya, Tia.
Mengawali diskusi, moderator Imam Syafi’i yang juga tokoh senior wartawan Jatim mengajak semua undangan untuk memandang siber secara objektif. Karena, selama ini media online yang berbadan hukum resmi juga terkena imbasnya.
“Yang hadir di sini karena ada berbagai instansi, ada perusahaan Migas, hotel, Perguruan Tinggi, badan usaha milik pemerintah, sampai dengan elemen pemerintahan, kepolisian, TNI dan lain-lain,” kata Cak Imam membuka diskusi.
Dalam paparannya, Mas Lucky panggilan karib Dwi Eko Lokononto menyebut, tantangan AMSI sangat besar kedepannya. Sebab, banyak berita bohong, fitnah dan hoax menyebar tanpa kendali dunia maya.
“Media online atau arus utama bisa meluruskan dan menjernihkan informasi yang berkembang,” tegasnya.
Senada, Suko H. Widodo juga menganggap pentingan media online dan terutama AMSI untuk membantu netizen serta masyarakat umum ketika memperoleh informasi. “AMSI bisa menjadi pagar dan juga peneguh kebenaran informasi di media digital,” jelasnya. [ito/mu]