Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Buah durian kini menjadi bagian penting dalam kehidupan Sumijan (61). Petani asal Desa Jlodro, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini mengaku dua pohon durian di ladangnya jadi sumber rejeki yang tak terduga.
Bapak pemilik badan tegap itu berkisah, awal mula ia menanam buah berduri dengan aroma khas dan rasa yang legit itu secara tidak sengaja. Menurut dia, pada tahun delapan puluhan ada program Pemerintah Kabupaten Tuban yang memberi bantuan bibit durian dan varietas buah lainnya.
Entah apa yang terbesit dalam benak pikirannya. Ia mengambil 4 pohon bibit durian bersama tetangganya yang lain. Bibit duriania bawa pulang kemudian di tanam di ladang yang berada di pinggiran hutan perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Banyak tetangga yang mencemooh, tapi ia tak peduli. Setelah ditanam, bibit duren dibiarkan tanpa ada perawatan. Dengan berjalannya waktu, ternyata berselang sekitar tujuh tahun dua pohon durian mengeluarkan bunga dan berbuah.
"Kawitan yo di paido tonggo, opo yo awoh duren mbok icir ning kene!," (Awalnya tetangga mencibir, apa bisa hidup durian di tanam di sini!) tutur Sumijan dengan medoknya, menirukan cemoohan tetangganya kala itu, Sabtu (18/2/2017).
Menurut Sumijan, durian yang tumbuh di pematang sawahnya itu, dua dari tiga pohon durian yang hidup dan berbuah di desanya saat ini. Lantaran melihat durian miliknya yang bisa berbuah, kini justru beberapa petani di sekitar lahan miliknya ikut mencoba menanam durian.
Ketika durian milik Sumijan berbuah, ia berujar mampu meraup keuntungan puluhan juta rupiah dari dua pohon. Selain itu ia juga masih bisa berbagi dengan tetangganya.
Jenis durian yang ditanam dan berbuah itu, ia menyebutnya durian lokal dan duren sukun. Namun rasanya tetap sama-sama legitnya. Harganyapun bervariasi mulai dari 30 ribuan sampai 50 ribuan, tergantung besar kecilnya durian.
"Siso sing tak suguhno tamu lan sing tak eno tonggo, ijek iso gembol Rp12 juta luwih," (Sisa dari yang saya hidangkan kepada tamu dan yang saya bagikan tetangga, masih bisa mengantongi uang Rp12 juta lebih) kisah Sumijan dengan terkekeh, menyuguhkan durian yang baru runtuh esok tadi.
Sumijan bersyukur, lantaran pohon yang ditanamnya tumbuh subur dan rutin berbuah. Hal ini membuatnya setiap tahun panen uang dari durian yang runtuh.
Begitu rimbun dan asrinya pohon durian yang tumbuh di ladangnya. Membuat tetangga yang melihat tertarik untuk menanam durian. Menurutnya ia bersuka cita dan berharap tanamannya terus berkembang.
"Teko isine, sak iki wis iso tuwoh pirang-pirang wit. Ora mung ning tanahku tok tapi yo tonggo sing cedak tegale melu icir," (Dari bijinya, sekarang sudah bisa tumbuh beberapa pohon. Tidak hanya di lahan saya, tapi tetangga yang lahannya dekat mulai ikut tanam) pungkasnya. [rof/ito]