Begini Grand Desain Waduk Ngerong Gununganyar

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Potensi wisata alam yang dimiliki desa mungil di wilayah pegunungan Tuban, Desa Gunungayar, Kecamatan Soko menjanjikan untuk dikembangkan.

Total luas lahan kurang lebih 3 hektar tersebut persis di dataran tinggi Gunungayar. Pemandangan khas sumber air dengan rimbun pepohonan dan mengalir air di bawahnya.

Grand desain potensi sumber air Ngerong mengandalkan dana yang bersumber dari APBD. Sebelumnya telah dilakukan normalisasi waduk dan lahan yang digadang jadi lokasi bumi perkemahan kedepan.

"Kedepan baik anggaran dari APBD atau Dana Desa akan digunakan pembuatan kolam renang utuk anak-anak dan dewasa," kata Camat Soko, Suwito, Rabu (25/1/2017).

Sarana prasarana, lanjut Suwito, akan dilengkapi dengan peralatan bermain anak-anak. Sementara dalam waduk yang memiliki luas sekitar 0,7 hektar akan diberikan mainan berupa sepedah air, dan lahan luas di samping barat sumber air akan dijadikan bumi perkemahan.

"Di atas sumber sendang Ngerong akan direncanakan sebagai tempat permainan outbond agar bisa berenang dan bermain outbond di atas sumber air," katanya.

Tidak hanya itu, terdapat wisata religi tidak jauh dari sumber air. Berjarak sekitar 150 meter di atas sendang terdapat makam Mbah Gendhu atau Pangeran Surya Yudha dan dikenal juga Mbah Abdul Qodir.

"Sudah ada fasilitas musala dan akan dibangun menara eksotis untuk menikmati wisata dari ketinggian dan bisa melihat keindahan dataran redah Kecamatan Soko," ujarnya.

2017 menganggarkan sarana pembangunan MCK untuk menyediakan bagaimana ketika anak sekolah melakukan perkemahan sudah ada MCK dengan dana desa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Didit Sulistiadi mengatakan, Wisata religi di Tuban cukup menyerap banyak pengunjung.

"Seperti wisata religi makam Sunan Bonang mendatangkan 4.500 lebih pengunjung setiap tahunnya," kata Didit.

Ia menambahkan, sejauh ini sesuai dengan nama lain Kabupaten Tuban yaitu Bumi Wali, merawat betul makam para auliya atau Waliyullah. Keberadaan makam yang masih dirawat baik diantaranya Malam Sunan Bonang, Makam Syeikh Ibrahim Asmoroqondi dan Makam Sunan Bejagung Lor.

"Dalam pembangunan daerah berbasis masyarakat, diharapakan masyarakat untuk segera membentuk Pokdarwis dan memberi saran ke pemerintah," katanya, merujuk kelompok sadar wisata. [dwi/rom]