Dulu Terabaikan, Kini Jadi Idaman

Kontributor: Muhamad Naim

blokTuban.com - Matahari tampak masih enggan berbagi sinarnya. Perpaduan awan hitam dan putih, mendominasi angkasa sedari pagi. Yeah, tapi masalah, niatku ke pantai tak berkurang setetes pun. Dengan mantap, kupacu kuda besiku, meski cuaca sedang tak menentu.

Akhirnya, 15 menit pun berlalu. Sampailah aku di tempat tujuanku, pantai Gresikharjo. Pantai yang terletak di Desa Gresikharjo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban ini telah berubah total.

Sebelumnya, pantai Gresikharjo seringkali dipandang sebelah mata. Sebab, banyak sampah bertebaran. Tak lupa, rumput liar pun tumbuh merajalela. Sehingga, hampir setiap orang yang melihatnya, malas menginjakkan kaki mereka di sini. Tapi, kisah pahit itu tinggal kenangan. Kini, pantai yang dulu dipandang sebelah mata tersebut, telah berganti cerita, menjadi sebuah tempat yang layak untuk diperhitungkan.

Letak yang strategis, serta akses yang mudah dijangkau, menjadi keunggulan utama pantai ini. Jaraknya dari pusat kota Tuban pun tak jauh, kurang lebih 8 kilometer. Jika berangkat dari alun-alun Tuban, pengunjung bisa langsung lurus ke Timur, mengikuti jalan Pantura. Untuk yang hobi wisata religi, pasti dengan mudah menemukannya, karena pantai ini berada di depan area parkir Syeikh Maulana Ibrahim Asmoroqondi. Dari gerbang parkir, pengunjung lanjut berjalan ke barat sekitar 100 meter. Di sanalah, letak dari pantai terbaik di Kecamatan Palang tersebut berada.

Menjadi yang terbaik, tentu tidak semudah kita membalikkan telapak tangan. Revolusi besar-besaran dilakukan untuk merubah image pantai tersebut. Kepala desa Gresikharjo, Sukarnoto mengatakan, perlu usaha ekstra untuk menyulap pantai tersebut menjadi seperti ini.

“Tidak mudah, soalnya pantai ini sebelumnya tidak terawat,” kata Sukarnoto.

Demi mempermudah usahanya, Kepala Desa beserta perangkat pun menggaet bantuan dari masyarakat Gresikharjo, khususnya pemuda-pemudi Persatuan Setia Hati Teratai (PSHT) dan pihak Koramil Palang.

“Tindakan pertama yang dilakukan adalah membersihkan, selanjutnya kami menanam pohon cemara di sepanjang bibir pantai,” terang ayah tiga anak itu kepada blokTuban.com.

Lanjut Sukar, sapaan akrabnya, semua tindakan yang dilakukan, bukan tanpa hambatan. Setelah beberapa hari ditanam, pohon cemara yang telah hidup, ludes diterjang ombak besar.

“Cemaranya banyak yang mati kena ombak, tinggal beberapa saja yang bertahan,” terang Kades yang telah memimpin masyarakat Desa Gresikharjo selama 3 tahun tersebut.

Untuk rencana kedepan, orang nomor satu di Desa Gresikharjo tersebut, akan terus memperbaiki fasilitas yang ada di pantai, sehingga mampu menjadi wisata pantai yang berkualitas dan semakin memanjakan pengunjung.

“Rencananya mau dijadikan wisata pantai, tapi masih terkendala dana, jadi kami akan terus berusaha semaksimal mungkin, guna mewujudkan cita-cita tersebut,” terang Sukarnoto.

Memang bukan perkara mudah, untuk menjadikan pantai ini menjadi arena wisata yang berkualitas. Tapi, perubahan positif yang telah dilakukan, cukup mampu menarik pengunjung untuk singgah di pantai kebanggaan warga Gresikharjo tersebut.

Salah satu pengunjung, Hadi (35) mengatakan, cukup kaget dengan perubahan yang ada di sini. Sebelumnya, setiap kali melewati pantai ini, dia hanya sekadar menengok. Sesekali berhenti,  karena mau buang air saja.

“Kaget mas, soalnya sudah lumayan lama tidak lewat sini,” ujar pria asal kota Lamongan tersebut.

Senada dengan Hadi, pengunjung lain, Yoto (39), dia cukup kaget. Sudah berubah drastis sejak terakhir kali melihatnya.

“Sudah hampir setahun, senang dengan perubahannya sekarang, jadi pengen lama-lama di sini,” kata Yoto.

Yoto berharap, kedepannya akan ada perbaikan lagi, khususnya dalam hal fasilitas.
“Semoga fasilitasnya bisa ditambah agar semakin memanjakan pengunjung,” harap pria asli Surabaya tersebut.

Masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan oleh Pemdes beserta masyarakat Desa Gresikharjo guna memiliki wisata pantai yang berkualitas. Kerja keras, jelas perlu. Semangat, pastinya. Ibarat peribahasa mengatakan, berakit-rakit kehulu, berenang-renang ke tepian. Tidak ada yang namanya jalan pintas, semua butuh proses. Jalan pintas hanya ada bagi mereka yang berputus asa, mudah menyerah dan hanya mau uenaknya saja. [aim/rom]

pantai-gesik-1