Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Penyakit patek, hingga saat ini masih menjadi keluhan petani cabai di Desa Boto, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Meski tahun ini harga cabai melambung tinggi, namun karena hama biaya perawatan tanaman cabai juga ikut meningkat.
Terlebih penyakit patek yang akhir-akhir ini terus meluas, meski berbagai obat telah digunakan untuk mengusir namun usaha itu belum tampak ada hasilnya.
"Penyakit patek pada cabai memang sulit untuk obati, terlebih, hingga saat ini belum ada obat khusus untuk penyakit patek," ungkap salah satu petani, M.Nafiudin kepada blokTuban.com.
Ia menambahkan, panen kali ini hampir setengah dari hasilnya merupakan sisa-sisa patek. Karena hama yang menyerang harga cabai yang terkena patek masih laku sekitar Rp20.000 per kilogram. Sedangkan untuk cabai rawit merah dan bagus laku Rp80.000 sampai Rp90.000 per kilogram.
Masih kata Nafiudin, meluasnya penyakit patek yang sulit diobati ini juga berujung dengan hasil panen yang menurun sampai 50 persen. "Penyakit patek juga menyebabkan hasil panen menurun," sambungnya.
Terpisah, petani lain, Lasri mengaku, dengan harga cabai yang melangit petani merasa untung, namun perawatan tanaman cabai sendiri juga lebih intensif dan biayanya meningkat. "Saat ini penyakit patek semakin menular ke yang lain meski beberapa kali sudah disemprot," ungkapnya.[hud/col]