Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Belimbing Tasikmadu, atau lebih terkenal dengan sebutan Belimbing Madu, mengalami penurunan produksi sejak beberapa musim. Penyebabnya, adalah perubahan musim yang terlalu ekstrim selama beberapa tahun terakhir.
Penurunan produksi, berimbas pada tidak terpenuhinya kebutuhan pasar. Padahal, belimbing jenis seperti sebelumbya sudah mampu memenuhi kebutuhan pasar-pasar di kota besar.
"Produksinya menyusut, jadi tidak bisa memberi pasokan di kota-kota besar seperti dulu," kata penemu varietas belimbing Tasikmadu, Yasin, kepada blokTuban.com, Sabtu (9/4/2016).
Yasin menjelaskan, hasil produksi sekarang hanya sampai di pasar-pasar lokal. Yakni, sejumlah pasar di beberapa kota Jawa Timur dan juga pasar di beberapa kota yang ada di Jawa Tengah. Dia juga mengaku, sudah tidak lagi memasok ke supermarket, karena selain barang yang terbatas juga rumitnya prosedur penjualan.
"Kita jualnya pasar-pasar lokal saja dahulu, sebelum ada peningkatan hasil produksi lagi," kata Yasin.
Hasil panen sendiri menyusut, sekarang dalam satu hari menghasilkan antara satu sampai dua ton. Berbeda dengan dulu yang mampu menghasilkan antara tiga sampai empat hari dalam satu hari di musim panen. Belimbing ini, bisa dipanen minimal tiga kali musim dalam satu tahun.
"Semoga kedepan cuaca membaik, soalnya kalau kemarau itu biasanya justru sangat baik untuk pertumbuhan buah," tandas Yasin. [pur/ito]