Transisi energi tidak bisa lagi menjadi pekerjaan perseorangan, tetapi harus menjadi usaha kolektif. Semua negara memiliki tanggung jawab bersama dalam menyelamatkan lingkungan kita, Sabtu (9/9/2023).
Cuaca panas ekstrem yang terjadi beberapa waktu belakangan ini, membuat daya tahan tubuh sebagian masyarakat terganggu. Hal itu, lantaran adanya pergeseran angina dan arus laut, serta perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim, diberbagai wilayah di dunia termasuk Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, memprediksi penguatan Fenomena El Nino berlangsung hingga akhir tahun 2023 mendatang.
Pada musim kemarau tahun 2023 ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi lebih panas, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, lantaran adanya penguatan El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut.
Cuaca atau suhu panas yang terjadi akhir-akhir ini, disejumlah wilayah yang ada di Indonesia termasuk Kabupaten Tuban, membuat masyarakat merasa gerah. Bahkan, banyak yang mengaitkan jika kondisi ini berkaitan dengan munculnya gelombang panas.
Cuaca terik yang melanda Indonesia, termasuk Kabupaten Tuban bertepatan dengan musim mudik Lebaran 2023 akhir-akhir ini, banyak dikeluhkan oleh masyarakat luas.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, maka Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada tingkat "Siaga" (Level III) dengan potensi bahaya saat ini masih tetap berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.