Pasca Kebocoran Tangki BBM, Dua Perusahaan Tuban Dilibatkan Simulasi Kegagalan Teknologi Industri

Reporter : Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - Warga Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban belum lupa dengan peristiwa kebocoran tangki BBM pada 10 Juni 2024 lalu. Selain merasakan mual, pusing, dan harus mengungsi, sejumlah warga harus dilarikan ke puskesmas terdekat. 

Data yang diterima blokTuban.com saat itu, 1.900 warga diungsikan karena kondisi udara sekitar perusahaan tercemar. Di tenda pengungsian, para warga mendapat konsumsi dan trauma healing dari Pertamina. 

Sebab kondisi tersebut, Pertamina menyebutkan karena dampak dari liburan tangki Pertamax di TBBM Tuban. Kabar terakhir, perusahaan yang bertangjawab dengan warga sedang membahas kompensasi. 

Berlatarbelakang tersebut, Pemkab Tuban melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Simulasi Penanganan Darurat Bencana Kegagalan Teknologi Industri.

Kegiatan yang dibuka langsung Bupati Tuban ini, melibatkan dua perusahaan yaitu PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) dan PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tuban, Kamis (19/09/2024). 

Simulasi ini dilaksanakan di tiga lokasi berbeda, yaitu pintu masuk utama PT TPPI, serta area pemukiman di Desa Remen dan Desa Tasikharjo. Kedua desa tersebut merupakan wilayah ring 1 dari PT TPPI dan PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tuban.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Dr. Drs. Sudarmaji menjelaskan bahwa sebanyak 500 personil gabungan dikerahkan dalam simulasi ini. Selain itu, sejumlah armada seperti truk pemadam kebakaran, mobil evakuasi, dan ambulans juga turut dikerahkan.

Sudarmaji menambahkan bahwa simulasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan, sekaligus memberikan pedoman dalam pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat bencana, khususnya yang berkaitan dengan kegagalan teknologi industri. 

"Di antaranya adalah pengarahan masyarakat ke Tempat Evakuasi Sementara (TES) dan Tempat Evakuasi Akhir (TEA) di Desa Remen dan Tasikharjo," jelasnya. 

Berdasarkan kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2023, Kabupaten Tuban memiliki Indeks Risiko Bencana dengan skor 131,91, yang masuk dalam kategori Kelas Risiko Bencana Sedang. 

Pemkab Tuban bersama stakeholder terkait terus mendorong peningkatan kualitas penanggulangan dan pengurangan risiko bencana. Upaya ini dilakukan dengan mengintegrasikan penanggulangan bencana sebagai prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah. 

Selain itu, penetapan regulasi mengenai penanggulangan dan pengurangan risiko bencana juga dilakukan melalui peraturan daerah. Langkah lain yang ditempuh adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Keluarga Tangguh Bencana.

"Kami ucapkan terima kasih kepada PT TPPI dan Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tuban atas kolaborasinya dalam kegiatan ini," ungkapnya. [Rof/Ali]