FGD Pascasarjana UAI Tuban: Membangun Strategi Fundraising dan Branding School bagi Lembaga Islam

Reporter: Dahrul Mustaqim

blokTuban.com - Sejumlah mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Al Hikmah Indonesia (UAI) Tuban mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada Rabu, (04/09/2024) bertempat di PAUDQU Al-Hikmah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro.

Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan program pengabdian kepada masyarakat, yang diselenggarakan oleh mahasiswa Pascasarjana UAI Tuban dengan mengusung tema “Manajemen School Fundraising, sebagai Branding Lembaga Pendidikan Islam.”

Hal yang melatarbelakangi pengambilan tema ini yaitu pentingnya strategi penggalangan dana atau fundraising bagi lembaga agar dapat berkembang dengan baik dan bisa fokus untuk meningkatkan kualitas dan mutu para tenaga pendidik dan siswanya. Untuk itu perlu ada suatu teknik yang baik dalam pengelolaan fundraising, strategi keuangan pada suatu lembaga pendidikan Islam. 

Adapun tujuan dari diadakannya FGD ini adalah memberikan pengetahuan kepada para peserta yang terdiri dari guru sekolah PAUDQU Al-Hikmah Kecamatan Gayam tentang manajemen penggalangan dana dan sebagai strategi branding school, literasi, serta wahana diskusi dan bertukar pikiran dari unsur akademis, industri, dan masyarakat.

“Tentunya dalam rangka menemukan penyelesaian terbaik terhadap permasalahan terkait fundraising untuk lembaga pendidikan Islam,” katanya.

Selain hal tersebut, kegiatan yang dipandu dan fasilitatori oleh Dosen Pascasarjana UAI Tuban, Dr. Muhammad Aziz ini, juga bertujuan agar terwujudnya kepedulian mahasiswa terhadap manajemen fundraising dan penggalangan lembaga pendidikan islam.

“Dalam hal ini dikhususkan lembaga swasta yang masih baru atau proses berkembang,” tambahnya.

Sementara itu dalam paparan awal FGD, Muhammad Aziz yang bertindak sebagai pemandu acara FGD ini, lebih menekankan pada strategi yang harus dimiliki oleh setiap lembaga/badan hukum yang sedang mengembangkan dan mengelola lembaga pendidikan Islam, agar memiliki sumber pendanaan yang jelas, ajeg (konsisten) dan kuat, karena kalau lembaga pendidikan Islam itu hanya mengandalkan sumber pendanaannya dari SPP (iuran bulanan siswa).

“Maka dapat dipastikan lembaga pendidikan Islam tersebut akan sedikit pemasukannya, kecuali SPP dari siswa tersebut, dengan jumlah nominal yang mahal, padahal sekolah-sekolah yang nota bene-nya dikelola lembaga pendidikan Islam (khususnya di desa), rata-rata SPPnya murah sekali,” lanjutnya.

Menurut Pemateri yang juga Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kerjasama UAI ini, diantara strategi yang dapat dilakukan oleh lembaga pendidikan dalam mengembangkan fundraising adalah: membidik mitra lembaga donor secara khusus dan spesifik, pengelolaan keuangan yang akuntabel, kerjasama yang mengikat dengan mitra donor, kampanye program kegiatan yang sudah tercapai, dan melibatkan pesohor (ulama, tokoh, artis dst) dalam kampanye dan publikasi lembaga pendidikannya, ujar Mantan Ketua PPK Kecamatan Kerek ini secara meyakinkan. 

Harapan dari kegiatan ini adalah terformulasikan teknik, strategi, dan implementasi manajemen fundraising dan sebagai branding school yang dikembangkan dan dikelola secara modern, sehingga akan tercipta branding school suatu lembaga yang akan memudahkan peluang membantu fundraising untuk meningkatkan kesejahteraan guru serta kualitas lembaga dan para siswa.