Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - PERINGATAN Informasi di bawah ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.
Bila anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.
Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsudin akhirnya angkat bicara terkait kasus meninggalnya mantan ajudan Kapolres Tuban, Briptu TW, yang diduga bunuh diri.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kematian Briptu TW dinyatakan sebagai murni kasus bunuh diri, namun penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan oleh Polda Jawa Timur.
"Kasus ini masih ditangani oleh Polda Jatim, terutama terkait motif meninggalnya Briptu TW," ungkap Oskar kepada sejumlah media di Gedung DPRD Tuban, Jumat (16/8/2024).
Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis (15/8) dini hari, ketika Briptu TW ditemukan tewas tergantung di rumahnya yang berlokasi di Perum Griya Manunggal Asri, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Korban ditemukan dengan leher terikat tali rafia yang diikatkan pada sekat antara dapur dan ruang tamu. Saat ditemukan, Briptu TW mengenakan kaos abu-abu biru dan celana jeans.
Briptu TW, yang merupakan anggota aktif Polres Tuban, ditemukan meninggal akibat gantung diri di kediamannya.
Setelah ditemukan, jenazah Briptu TW segera dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Koesma Tuban.
Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum Islam di Desa Glodog, Kecamatan Palang.
Hingga kini, kasus ini masih menyisakan sejumlah pertanyaan yang belum terjawab, termasuk mengenai motif yang melatarbelakangi tindakan bunuh diri tersebut.
Pihak kepolisian dan keluarga berharap agar masyarakat menunggu hasil penyelidikan resmi dari Polda Jawa Timur sebelum menarik kesimpulan terkait insiden tragis ini. [Ali/Rof]