Reporter : Sri Wiyono
blokTuban.com – Jembatan Dam Seng yang berada di Desa Sidoharjo dan Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi buah bibir warga selama dua tahun belakangan ini.
Kerusakan jembatan tersebut, membuat warga seolah terisolir, karena akses warga khususnya di dua desa itu sangat terganggu. Untuk keluar dari kampungnya warga harus memutar dan menempuh jarak 7-9 kilometer (KM).
Jarak itu, baru untuk keluar kampung menuju ke jalur penghubung ke desa-desa atau pusat kecamatan. Sehingga, jarak tempuh warga jika ingin bepergian ke luar kampungnya lebih jauh, dan tentu waktu yang dibutuhkan lebih lama, dibanding saat jembatan Dam Seng bisa dilalui.
Namun, dengan sokongan PT.Pertamina EP Cepu Field, yang punya wilayah kerja pertambangan (WKP) di antaranya ada di Kecamatan Senori, warga dua desa itu tak perlu memutar lagi. Sebab, jembatan tersebut sudah bisa dilalui dan kembali normal menyusul usainya proses perbaikan dan diresmikan pada 31 Juli 2024 lalu.
‘’Ya sekarang sudah tidak perlu memutar lagi, jadi lebih cepat,’’ ujar Istihar, warga setempat Rabu (7/8/2024).
Dia mengatakan, jembatan Dam Seng merupakan jalur utama penghubung antardesa, yakni Desa Wanglu Wetan – Sidoharjo - Rayung. Juga sebagai jalur alternatif menuju Kecamatan Singgahan dan Parengan. Karena jalur tersendat, ekonomi juga terganggu. Menurut Istihar ada pasukan rengkek, yakni penjual sayur keliling dengan keranjang dan menggunakan motor atau sepeda ontel tak leluasa bergerak.
‘’Kerugian sektor ekonomi karena pasukan rengkek yang dari Parengan dan Singgahan sulit masuk,’’ tuturnya.
Hal yang sama dialami pedagang dari 3 desa di wilayah Kecamatan Senori yang terdampak, mereka tidak bisa menuju pasar tradisional bongkaran di Desa Ngrojo, Kecamatan Bangilan untuk kulakan. Biasanya para pedagang berangkat dini hari untuk kulakan kemudian menjual lagi dagangannya pada warga.
‘’Agak terganggu, karena harus berangkat lebih pagi, kalau kesiangan, dagangan jarang laku,’’ ungkapnya.
Karena itu, selesainya perbaikan jembatan tersebut disambut dengan sukacita oleh warga setempat. Novita Anggraini, salah satu pelajar yang biasa melewati jembatan Dam Seng menyatakan kelegaannya.
“Sekolah saya ada di Kecamatan Singgahan, lebih dekat kalau lewat sini. Jadi saat jembatan ini rusak harus memutar lebih jauh,” katanya sambil tersenyum.
Hal senada diungkapkan oleh Juri, warga lainnya . “Nggeh seneng (ya senang), soalnya kemarin susah kalau mau ke sawah, lewat kali di bawah kalau airnya surut, atau memuatar kalau kali (sungai) tidak bisa diseberangi,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, Jembatan Dam Seng rusak pada akhir 2022 akibat kecelakaan truk molen yang tercebur ke sungai. Jembatan ini merupakan jalur vital yang menghubungkan Kecamatan Senori dengan Kecamatan Singgahan dan menjadi alternatif bagi warga untuk menuju Kabupaten Bojonegoro. Terputusnya akses ini berdampak signifikan pada mobilitas masyarakat setempat.
Pemerintah Kabupaten Tuban menanggapi kebutuhan mendesak ini dengan mengalokasikan dana sebesar Rp1,9 miliar dari APBD tahun 2023 untuk mempercepat proses pembangunan.
Proses perbaikan setahun lebih, selama proses perbaikan, warga sering mengeluh, karena jalan darurat yang dibangun pelaksana proyek kurang memadai.
Bahkan, jalan darurat tak jauh dari jembatan yang diperbaiki pernah putus diterjang banjir. Sehingga harus disambung dengan jembatan dari bambu. Saat perbaikan dari anggaran Pemkab Tuban selesai, persoalan masih muncul, yakni saat Januari-Maret 2024 jembatan yang sudah selesai diperbaiki itu kembali rusak.
Maka kemudian PT Pertamina EP Cepu Field turun tangan. Dengan dana tanggungjawab perusahaan pada masyarakat atau Corporate Social Renponsibility (CSR) mengucurkan anggaran sekitar Rp4 miliar untuk membangun turap jembatan, yakni infrastruktur sungai yang dapat menahan tekanan tanah di sekelilingnya, mencegah terjadinya kelongsoran sepanjang 111.94 meter.
Dody Tetra Admadi FM Field Cepu ADK berharap dengan selesainya pembangunan jembatan Dam Seng dapat memperlancar lalu lintas masyarakat dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
‘’Harapannya jembatan ini dapat dijaga dan dipelihara,’’ ucapnya.
Pertamina EP Cepu Field, lanjut dia, juga akan melaksanakan kegiatan perawatan sumur di Distrik Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori dalam waktu dekat ini. Dalam pelaksanaan pekerjaan itu diawali moving rig tersebut akan sedikit mengganggu lalul intas.
‘’Mohon maaf dan mohon suportnya agar kegiatan moving rig tersebut berjalan lancar dan aman sampai tujuan. Kiranya dari pihak kecamatan, Polsek, Danramil, Kades, tokoh masyarakat agar dapat membantu kelancaran kegiatan moving rig,’’ tambahnya.
Sementara, Camat Senori Kisdarto menyampaikan ucapan terimakasih atas nama pemerintahan kecamatan dan Kabupaten Tuban, atas kontribusi Pertamian EP Cepu Field pada pekerjaan pembangunan jembatan Dam Seng karena sangat besar dampaknya untuk pembangunan di Kecamatan Senori.
‘’Kami atas nama masyarakat dan desa Kecamatan Senori siap mendukung dan mensupport agar kegiatan PT. PEP Cepu berjalan lancar, aman dan kondusif dan mendoakan agar dalam pekerjaan perawatan sumur nanti berjalan lancar dijauhi dari bahaya, dan menemukan hasil produksi migas yang banyak. Aamiin,’’ katanya.
Sedang Kepala Bidang Bina Marga mewakili Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR) Kabupaten Tuban Basdi, atas nama Pemkab Tuban juga menyampaikan terimakasih kepada PT Pertamina EP Cepu Field yang telah ikut andil membangun infrastruktur di Kabupaten Tuban khususnya di Kecamatan Senori.
‘’Pertamina EP Cep Field telah membantu dengan CSR nya untuk membangun turap sepanjang 111.94 meter, semoga kerjasama ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan,’’harapnya.[ono]