Reporter : Dwi Rahayu
blokTuban.com - Setelah insiden runtuhnya atap puluhan kios di Pasar Sore Tuban, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopumdag) Tuban melakukan kajian menyeluruh.
Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan data sebagai dasar pengambilan kebijakan di masa depan.
Kepala Diskopumdag Tuban, Agus Wijaya, mengungkapkan bahwa saat ini kajian dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, mengingat usia bangunan Pasar Sore Tuban yang sudah 14 tahun.
Bangunan yang sudah tua dan kondisi kayu atap yang keropos diduga menjadi penyebab runtuhnya atap tersebut.
Pada kejadian itu, atap yang runtuh adalah satu lajur bangunan yang berisi 24 kios, namun hanya 12 kios yang aktif. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini karena para pedagang sudah mengungsi sebelumnya.
"Mereka berjumlah 7 orang, dan kami sudah menyiapkan tempat sementara di halaman pasar setempat," kata Agus.
Lebih lanjut, runtuhnya atap Pasar Sore Tuban mengganggu aktivitas jual beli, dengan perkiraan kerugian mencapai 200 juta.
Terkait permintaan pedagang untuk renovasi bangunan pasar, Agus mengatakan pihaknya akan mencari solusi terbaik agar pedagang tetap bisa berjualan. Hasil kajian akan menjadi dasar kebijakan yang akan diambil.
"Mengingat proses penganggaran belum siap, kami berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, atap bangunan Pasar Sore di kawasan parkir Wisata Pantai Boom, Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban Kota, runtuh pada Jumat (21/06) malam.
Para pedagang pasar mengatakan tanda-tanda runtuhnya atap sudah terlihat sejak pukul 15:00 pada Jumat sore, ketika beberapa genteng jatuh dari atap.
Para pedagang kemudian mengevakuasi barang dagangan mereka, dan pada pukul 20:30 atap bangunan yang berisi 24 kios tersebut runtuh. [Dwi/Ali]