Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Bank Jatim berkomitmen mendorong wisata agar tumbuh mandiri dan mendongkrak perekonomian serta pendapatan daerah. Salah satu wisata yang turut dipromosikan Bank Jatim adalah Ekowisata Silowo yang berada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
Pada Minggu (23/6/2024) siang, Pimpinan Bank Jatim Cabang Tuban, Suyatno menyerahkan sejumlah sarana promosi dan pembayaran Ekowisata Silowo yang diterima langsung oleh Kades Mandirejo.
Turut hadir pada acara tersebut, Plt Direktur Kepatuhan Bank Jatim, Direktur Keuangan Bank Jatim, para Pimcab Bank Jatim, Jatimers, Sekda Tuban, BPKPAD, Camat Merakurak, Kades Mandirejo, dan Pokdarwis Silowo.
Santunan anak yatim menjadi pembuka pada kegiatan tersebut. Suyatno, Pimpinan Bank Jatim Cabang Tuban, mengatakan promosi wisata dilakukan melalui branding media sosial.
"Ada dua manfaat dari branding ini, yaitu keuntungan buat Pemda lewat pendapatan asli daerah dan wisata untung menjadi semakin terkenal," ujar Suyatno ketika diwawancarai blokTuban.com di Silowo.
Selain itu, Bank Jatim juga turut menyukseskan tim percepatan akses keuangan daerah yang dicanangkan oleh Pemda dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu pembayaran non tunai.
Suyatno menambahkan, sejumlah sarana promosi yang diserahkan yaitu 50 pelampung dewasa, 15 pelampung anak-anak, QRIS MPOS tiket masuk Silowo, 2 tenda kerucut Bank Jatim, 10 umbul-umbul Bank Jatim, 40 kaos karyawan Silowo, QRIS UMKM Silowo dan 15 kaos UMKM Silowo.
"MPOS bisa untuk mencetak bukti pembayaran tiket, sehingga Bank Jatim mendukung program Pemda agar semua pendapatan bisa masuk melalui non tunai. Selanjutnya, Bank Jatim akan mempromosikan wisata yang viral di Tuban agar lebih dikenal di Tuban, Jatim dan nasional," jelasnya.
Maliki, Ketua Pokdarwis Silowo berterimakasih kepada Bank Jatim atas bantuan sarana promosinya. QRIS dan MPOS akan mempercepat transaksi di Silowo, sebab beberapa waktu lalu beberapa pengunjung tidak membawa uang tunai.
"Tentu ini sangat membantu bagi kami di Silowo dan memudahkan pengunjung membayar tiket masuk," katanya.
Rata-rata kunjungan wisatawan di Silowo pada akhir pekan mencapai 1.000-1.500 orang dan 300-500 orang di hari biasa.
"Kami sediakan 35 buah Kano agar tidak terjadi penumpukan saat kunjungan membludak. Dengan tarif akhir pekan Rp15.000 dewasa, Rp10.000 untuk anak. Lalu di hari biasa sewanya Rp10.000," Sambungnya.
Pengunjung sendiri dapat menikmati sensasi Kano selama 15-20 menit. Di mana kanan kiri sungai tumbuh subur tanaman Sagu.
Sekda Tuban, Budi Wiyana memproyeksi Silowo dapat tumbuh seperti wisata Umbul Ponggok Klaten. Dengan potensi yang ada, Budi yakin melampaui Ponggok.
"Pengalaman saya pernah ke Ponggok, potensi dan lokasinya bagusan Silowo. Dekat dengan kota pula. Jika Silowo ke depan dikelola dengan bagus, bukan hal yang tidak mungkin pendapatannya sama seperti Ponggok Klaten," Beber Budi Wiyana.
Selain manajemen lokasi wisata, yang bisa diadopsi dari Ponggok yaitu manajemen oleh-oleh berupa makanan, minuman, dan kerajinan masyarakat.
Budi juga berharap kontribusi Bank Jatim tidak berhenti di sini saja. Selain bisa menekan kebocoran tiket masuk wisata, bantuan promosi di Silowo juga akan mendobrak ekonomi warga dan Kabupaten Tuban.
Selepas acara seremoni, para petinggi Bank Jatim dan tamu undangan berkesempatan mencoba perahu dan Kano yang berada di Ekowisata Silowo secara bergantian. [Ali/Dwi]