Empati Polwan Polres Tuban ke KPPS Pemilu 2024 yang Keguguran

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Berikan dukungan kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang alami keguguran saat bertugas dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 kemarin, polwan Polres Tuban sambangi rumah anggota KPPS tersebut, Sabtu (24/2/2024). 

Diketahui sebelumnya dalam pemilu 2024 kemarin Zulfatin Anik (24) anggota KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 6, Desa Temayang, Kecamatan kerek, Kabupaten Tuban, harus mengikhlaskan janin berusia 6 minggu yang ia kandung mengalami keguguran. 

Dari pengakuan Ani saat ditemui wartawan di rumah suaminya yang berada di Desa Kowang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, bahwa keguguran yang ia alami diduga karena kandungan dalam kondisi lemah ditambah lagi saat itu ia sedang kecapekan. 

“Kalau kata dokter karena janinnya lemah dan karena kecapekan,” ujar Anik. 

Lebih lanjut Anik menceritakan jika musibah ini sudah ia rasakan saat malam persiapan Pemilu, saat itu ia sudah mengalami pendarahan.

Setelah itu, pada pagi hari pas hari pencoblosan Rabu (14/2) ia berangkat pagi sekitar pukul 06.00 WIB, dan pada pukul 10.00 WIB Anik merasakan sakit hingga pukul 12.00 WIB. Setelah itu pukul 12.00 WIB dia pulang ke rumah untuk beristirahat sejenak karena merasa tubuhnya kurang enak. 

Setelah itu sekitar pukul 14.00 WIB ia kembali merasakan tubuhnya sakit, karena sudah tidak tahan lagi dengan kondisi tersebut, oleh anggota KPPS yang lain ia disuruh beristirahat di TPS.

Dia yang bertugas sebagai KPPS 3, tetap di lokasi TPS hingga penghitungan suara berakhir pada pukul 05.00 WIB hari Kamis (15/2). 

“Pas waktu coblosan itu sudah merasakan sakit dan saya sudah beristirahat dan saya bertugas sambil tiduran sampai jam 05.00 WIB subuh,” imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala Bagian Sumber daya Manusia (SDM) Polres Tuban Kompol Elis Suendayati, mengatakan dengan adanya berita KPPS yang mengalami keguguran ia merasa berempati sebagai sesama wanita. Terlebih hal serupa juga pernah dialami oleh nya juga. 

“Sesama wanita tentunya saya sangat berempati dengan adanya musibah ini, terlebih saya juga pernah mengalami hal serupa saat menjadi Kapolsek Kerek di tahun 2019 saat itu juga bertepatan hendak Pemilu,” ujar Elis. 

Dengan adanya hal ini Elis berharap agar Anik tidak patah arang. Dia harus tetap semangat dan dan tidak jera untuk tetap mengabdikan diri kepada bangsa dan negara ini. 

“Semoga mbaknya tidak jera untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara,” pungkasnya. [Nur/Ali]