Reporter: Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Devix (20) pemilik warung kopi pada hari Sabtu (30/12/2023) sekitar pukul 02.00 Wib bercerita sempat disatroni sekelompok orang yang diduga gangster.
Devix adalah warga Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Setiap hari ia harus datang ke Desa Semanding, sebab lokasi mata pencahariannya ada disana.
Ia bekerja sebagai pemilik warung kopi dan makanan kebab di Jalan Hayam Wuruk Kecamatan Semanding, buka dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB. Awalnya ia tak mengira jika pada hari Sabtu musibah akan menghampirinya.
Sebab, selama berjualan mulai dari 2021 tak pernah ada kejadian gangster di sana. Terlebih lokasi warungnya berada di dekat Polsek Semanding.
“Saya jualan kebab dari 2021 warung kopi 2022 tak pernah ada kejadian gangster gini,” ujar Devix.
Jam dinding menunjukkan jarum pendek di angka 2. Hal itu pertanda warung sudah waktunya tutup, sayangnya tiba-tiba sekelompok orang dengan jumlah sekitar 70-100 orang datang di warung milik Devix dengan mengendarai motor brong.
Dengan menggunakan penutup kepala, para sekelompok orang tersebut juga terlihat mempersenjatai diri dengan sajam berupa celurit dan samurai.
“Ada 70-100 orang dengan kisaran umur 17-25 tahun tiba-tiba menyerang warung saya, mereka menutup wajahnya, serta menggunakan sajam berupa celurit dan samurai,” imbuhnya.
Kemudian kelompok tersebut dengan keras berteriak menggunakan kata makian, dan tak lama setelah berteriak. Mereka malah melempari warung dengan batu.
Devix bersama istri dan beberapa temannya yang mengetahui ada lemparan batu dari kelompok bersenjata tajam ini merasa takut, dan bersembunyi di dalam warung.
Dengan sigap Rolling door pun diturunkan untuk memberikan perlindungan dari lemparan batu dan serangan lainnya kelompok tersebut.
“Untung saya sigap menarik pintu rolling door, untuk melindungi diri” bebernya.
Sayangnya tak semua temannya bisa masuk, menjadikan beberapa teman dan pengunjung warung yang di luar menjadi sasaran kelompok tersebut.
“Alhasil kepala teman saya ada yang dipukul (keprok) gelas sampe bocor sambil diacungi samurai terus ada lagi teman saya yang satunya di injak-injak,” katanya.
Selain mengalami luka-luka, dari kejadian ini terdapat 2 handphone dirampas 2 handphone lagi dipukul pecah. Dan menimbulkan beberapa kerusakan di warung.
“Akibat kejadian ini saya harus mengalami kerugian sekitar Rp2 juta, Kalau teman saya yang handphone 2 dirampas sekitar Rp4 juta, yang 2 lagi hp dirusak sekitar Rp1 juta,” pungkasnya
Selain itu, saat ini Devix masih trauma dan belum membuka kembali warungnya, ia berharap semoga pihak kepolisian segera menangkap pelaku dengan cepat.
Agar masyarakat Tuban khususnya daerah Semanding bisa kembali beraktivitas malam tanpa rasa was-was. Serta kerugian yang ia terima dan teman-temannya bisa diganti.[Nur/Ali]