Penulis : Ahmad Nawaf Timyati Fandawan
blokTuban.com - Desa Menyunyur adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban. Desa ini memiliki luas kurang lebih sekitar 243 Hektare yang terbagi menjadi dua dusun yakni Dusun Sendang Wetan dan Dusun Sendang Kulon. Dengan jumlah penduduk kurang lebih sekitar 1.264 jiwa yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan sebagian sebagai pegawai pabrik.
Desa Menyunyur berbatasan langsung dengan Desa Punggulrejo di sebelah Selatan, Desa Dahor di sebelah Barat, Desa Dermawuharjo di sebelah Utara dan dan Desa Pakis di sebelah Timur yang sekarang dipimpin oleh Muslim selaku Kepala Desa Menyunyur.
Mengenai asal – usul nama Desanya sendiri, M. Yusuf (53) selaku Sekretaris Desa Menyunyur mengatakan bahwa Menyunyur berasal dari kata “Menyu” yang memiliki arti Pungguk dan kata “Nyur” yang berarti sebuah pohon yang berbentuk seperti kelapa yang bernama Pohon Nyiur. Versi lain ada yang mengatakan kalau kata “Menyu” berasal dari kata mencari banyu dan kata “Nyur” memiliki arti kata Guyur/mengguyur air.
“Menyunyur itu asal usulnya Menyu itu istilahnya kalau bahasa jawanya pungguk itu seperti batu gitu tempatnya di Sendang Wetan itu, terus Nyur itu dari kata pohon seperti kelapa itu. Pohon Nyiur istilahnya Nyiur jadi Menyunyur, kemudian versi lain itu ada yang mengatakan Menyu itu mencari banyu dan Nyiur itu adalah Guyur katanya,” tutur pria berusia 53 tahun tersebut, Sabtu (14/10/2023).
“Yang Mbah Joyo Leksono itu yang babat alas di sini dan Mbah Nyijung itu saudara, yang bertapa di situ di bawah pohon nyiur itu lho,” Tambahnya.
Mengenai hal lain yang ada di desa ini, Desa Menyunyur sendiri memiliki SDM yang masih dibilang pemikirannya kurang maju seperti halnya yang dikatakan M. Yusuf selaku Sekretaris Desa Menyunyur.
Dia mengatakan kalau warga Desa Menyunyur masih bisa dibilang masyarakatnya belum begitu maju. Pihak desa juga sudah sering melakukan banyak upaya dalam mengatasi hal itu dengan melakukan berbagai macam pelatihan yang mana hal itu dinilai tidak menghasilkan nilai yang berarti.
“Masyarakat sini itu masyarakatnya belum begitu maju, istilahnya masih permikirannya itu pemikiran yang masih boleh saya katakan ya masih agak primitif.
Mengenai uapaya juga sering diadakan itu tapi gagal pertama koperasi pernah tapi buyar, kemudian ada Kopwan (Koperasi Wanita) dananya dari provinsi itu juga buyar, kemudian pelatihan – pelatihan seperti pelatihan membuat Batik, kemudian makanan, dan jajajan.
"Rata – rata ya enggak ada nilainya padahal itu di danai cukup besar lah. Ya masyarakatnya pemikirannya itu asal besok ada sudah merasa cukup gitu aja,” Imbuh M. Yusuf saat di wawancarai blokTuban.
Dengan semua upaya yang dinilai gagal dalam pengembangan sumber daya manusianya, Desa Menyunyur memiliki potensi kedepan yang lebih berfokus dalam pembangunan jalan desa. Dikarenakan untuk saat ini hampir semua gang dan jalan yang ada di Desa Menyunyur sudah berupa jalan aspal dan tidak tanah hal ini juga diilihat dari faktor dana desa yang cukup besar dan wilayah Desa Menyunyur sendiri yang terbilang kecil.
Disinggung mengenai tradisinya sendiri masyarakat Desa Menyunyur masih kental dengan tradisi sedekah bumi yang dilaksanakan di 8 titik berupa sendang/sumur dan juga makam yang ada di Desa Menyunyur setahun sekali.
Salah satunya yakni yang berada di Sendang Wetan dengan acara tahlilan, pengajian, hadroh bahkan bisa dibilang pusat kegiatan di Desa Menyunyur pada Kamis Wage dan di Sendang Kulon dengan acara Tayuban di hari Rabu Kliwon. [Naw/Ali]