Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tuban, kembali melakukan aksi demonstrasi menggeruduk Mapolres Tuban, Sabtu (19/8/2023).
Aksi kali ini dilakukan guna meminta pertanggung jawaban terhadap Kapolres Tuban, atas dugaan tindakan represif yang dilakukan oleh oknum kepolisian, kepada para mahasiswa saat melakukan aksi domo di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban beberapa waktu lalu.
Dari pantauan blokTuban.com di lokasi, masa aksi mulai memadati area Polres Tuban, sejak pukul 11.00 Wib. Dalam aksi yang dilakukan tersebut, puluhan mahasiswa membentuk barisan lingkaran besar, hingga memblokir jalan Pantura, beberapa menit. Sehingga nampak arus lalu lintas sempat terjadi penumpukan kendaraan.
Kepada sejumlah awak media, Ketua PC PMII Tuban, Abid Arrohman menuntut Kapolres Tuban untuk segera melakukan investigasi, terhadap dugaan tindakan represif serta pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum kepolisian, saat sedang menjalankan tugas terkait pengamanan demo.
"Agar Kabupaten Tuban lebih aman, maka Kapolres dengan adanya insiden kemarin mampu melakukan investigasi, baik terkait tindak kekerasan maupun pelecehan sosial. Selain itu," ujarnya.
Selain itu, PMII Tuban juga meminta kepada Kapolres Tuban, untuk menindak dengan tegas, apabila oknum polisi tersebut terbukti melakukan tindak kekerasan terhadap aktivis PMII yang sedang melakukan aksi demontrasi.
Oleh karena itu, lanjutnya, PMII Tuban memberikan waktu kepada Kapolres Tuban, untuk segera mengusut tuntas kasus ini hingga. Apabila hingga Senin besok Kapolres masih belum memenuhi apa yang menjadi tuntutan, maka PC PMII Tuban akan kembali menggeruduk Mapolres Tuban bersama dengan kader PMII se-Jawa Timur Selasa (22/8/2023) mendatang.
"Kita bersama IKA PMII Tuban tindak lupa, akan kejadian ini dan akan terus melakukan identifikasi, dengan tim fakta lapangan untuk mengusut tuntas adanya dugaan pelecehan seksual, dan apabila terbukti kita akan bawa ini ke ranah hukum," sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Tuban, AKBP Suryono menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima tuntutan dari para aktivis PMII Tuban, terkait penindakan tegas terhadap oknum-oknum anggota Polres, dalam pengamanan aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.
"Selanjutnya menuntut untuk menindaklanjuti dugaan pelecehan seksual, yang dialami oleh salah satu mahasiswi," katanya.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, Kapolres Tuban meminta maaf, kepada tindakan pelanggaran dalam bentuk arogansi yang dilakukan oleh oknum dan tentu hal tersebut sudah menyalahi aturan.
Sehingga, oknum polisi tersebut dimintai keterangan dan telah ditindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum. Selain itu, ia juga berharap agar kejadian ini menjadi insiden yang terakhir di Kabupaten Tuban dan tidak terulang lagi ke depannya.
"Kita saling introspeksi, baik rekan-rekan yang akan melakukan aksi dan juga kami dari pihak kepolisian, akan selalu mengevaluasi kegiatan pengamanan, agar semuanya berjalan dengan lancar. Agar aspirasi dari rekan-rekan yang melakukan aksi bisa tercapai, dan situasi tetap aman dan kondusif," tutupnya. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS