Anggota DPRD Jatim Gelar Workshop Eksistensi Budaya Tayub di Tuban

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, Nur Azis menggelar workshop guna meningkatkan eksistensi budaya tayub di Kabupaten Tuban, pada era milenial saat ini.

Bertempat di Kolam Renang Atlantik yang terletak di Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, kegiatan tersebut diikuti kurang lebih 100 peserta pelaku kesenian, dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten.

Dari pantauan blokTuban.com di lokasi, kegiatan workshop tersebut diawali dengan pertunjukan tari tayub, yang juga diikuti oleh sejumlah peserta workshop.

Dalam kesempatan tersebut, Anggota DPRD Jawa Timur, Drs. Nur Aziz mengungkapkan, jika kegiatan ini merupakan spontanitas dari pelaku kesenian di Kabupaten Tuban, untuk mendapatkan pembinaan terhadap kesenian tayub.

“Kegiatan hari ini adalah spontanitas dari para pelaku seni atau para budayawan tayub, spontanitas berkumpul di tempat ini dan curhat berbagai hal, serta ada pembinaan masalah tayub,” katanya saat ditemui di lokasi kegiatan, Sabtu (27/5/2023).

Selain workshop kebudayaan tayub, dalam kesempatan tersebut para pelaku seni juga mengukuhkan pria yang akrab disapa Aziz tersebut, sebagai bapak waranggono. Dimana, nantinya yang akan menjembatani dan mengayomi kegiatan-kegiatan, para pelaku seni tayub.

“Karena saya memiliki kesukaan di bidang seni, terutama budaya nusantara dan saya pelajari dari beberapa literatur, zaman dulu budaya kita memang adiluhung. Kalau ini tergerus oleh perkembangan zaman, ini bahaya dan Indonesia akan kehilangan jati diri,” jelasnya.

Pasalnya, ia menilai untuk merebut suatu negara adalah dengan merebut budaya yang dimiliki. Sehingga, apabila budaya tersebut sudah berhasil direbut, maka negara dapat dikuasai. Oleh karena itu, pelaku kesenian harus mendapatkan perhatian yang serius.

Dengan demikian, maka seharusnya hal yang dilakukan oleh pemerintah adalah bersungguh-sungguh, untuk memberikan kebijakan, baik kebijakan anggaran maupun pelaksanaan terhadap para pelaku seni.

“Ini juga harus porsi dan diwadahi untuk menjembatani hal tersebut,” katanya.

Sementara itu, Ketua seniman di Kabupaten Tuban, Romo Eddy Rangga mengatakan melalui kegiatan ini, ia berharap agar keluhan-keluhan dari pelaku kesenian di Kabupaten Tuban, tentang kurangnya perhatian dari birokrasi.

“Harapan para seniman ini, kalau ada hajat di Kabupaten Tuban seharusnya menghadirkan seniman lokal saja, jangan melibatkan seniman daerah. Karena seniman lokal juga berpotensi, jadi kenapa harus melibatkan seniman daerah lain kalau hanya siraman saja,” ucapnya.

Senada, salah seorang seniman di Kabupaten Tuban juga menambahkan bahwa selama ini, ia merasa kurang ada pemerataan dari dinas terkait, dalam membina para seniman yang ada di Kabupaten Tuban.

Oleh karena itu, ia berharap untuk ke depannya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, dapat lebih memperhatikan dan turut melibatkan seluruh seniman.

“Misalkan ada kegiatan apapun harus melibatkan seluruh seniman di Kabupaten Tuban, kalau ada acara pembinaan jangan hanya sepihak saja yang diundang, tapi seluruh seniman dan seniwati yang ada di Tuban, supaya aspirasinya juga bisa ditampung dan seni dapat berkembang,” imbuhnya. [Sav/Dwi]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS