Awalnya Iseng, IRT di Tuban Kini Dirikan Home Industri Kentang Kribo

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Siapa sih yang nggak tahu dengan kentang, salah satu jenis tanaman umbi-umbian yang kerap diolah oleh masyarakat menjadi berbagai macam masakan. Mulai dari lauk-pauk, kue bercita rasa manis, hingga camilan yang menggiurkan. 

Selain rasanya yang lezat, pengolahan dari kentang juga tergolong mudah, untuk dipadu padankan dengan bumbu dapur lainnya. Tak heran, jika banyak yang melirik umbi berkulit coklat ini sebagai peluang usaha. 

Seperti halnya, ibu rumah tangga asal Desa Trutup, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban ini. ia sukses memproduksi kentang kribo dengan cita rasa yang khas, yang sangat cocok sebagai pendamping makanan. 

Dikatakannya, jika usaha yang dirintisnya sejak tahun 2021 lalu ini, berawal dari keisengannya untuk membuatkan putranya, makanan pendamping nasi. Namun, setelah banyak yang penasaran dan memesan produknya tersebut, ia mencoba peruntungan dengan menjual produk yang ia beri nama kentang kribo.

“Jadi iseng waktu itu punya kentang, saya parut awalnya cuma saya kasih bumbu pnyedap instan, terus kepikiran kalau dikasih bumbu batagor. Kemudian eksperimen buat bumbu rempah-rempah, saya coba dan ternyata bisa jadi penggantinya royco. Jadi resepnya memang eskperimen sendiri,” ujar Junia Istiqomah, kepada blokTuban.com, Rabu (5/10/2022). 

Baca juga: - Delapan Mahasiswa IAINU Tuban Diundang Magang Kerja di BUMN

- 20 BUMDesa Tuban Pamer Produk di Event Besti, Pedagang Kebanjiran Berkah

Menurutnya, nama kribo yang ia sematkan pada produknya tersebut, berasal dari bentuk kentangnya yang kriting. Selain rasanya yang lezat, makanan pendamping nasi ini juga sehat untuk dikonsumsi oleh tubuh. 

Pasalnya, bahan-bahan yang digunakan oleh Nia, sapaan akrabnya, tidak mengandung bahan kimia ataupun pengawet sama sekali, karena dibuat secara mandiri di rumah produksinya. Kendati demikian, produk ini bisa bertahan hingga 3 bulan lamanya. 

“Saya sampai sekarang juga masih konsisten, nggak pakai bahan-bahan seperti micin, karena saya sendiri juga nggak nyaman tenggorokannya kalau kebanyakan seperti itu. Jadi ini bisa dikonsumsi untuk semua usia , saya rasa aman karena bahannya juga alami. Ini alhamdulillah P-IRT nya sudah keluar, tinggal halalnya saja yang belum,” paparnya. 

Tak hanya di Kabupaten Tuban saja, saat ini produk kentang kribo milik ibu dari satu orang anak tersebut, sudah dipasarkan di Surabaya hingga Jawa Tengah. Kendati demikian, Guru Sekolah Menengah Pertama ini menambahkan, jika kesulitan yang biasa ia hadapi ialah proses dari pembuatan produk, karena masih menggunakan cara manual. 

Oleh karena itu, ia sedikit kuwalahan untuk memproduksinya karena masih dikerjakan seorang diri, dan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya. 

Baca juga:Launching PSIR, Bupati Rembang Minta Kalangan Pengusaha Sokong Pembiayaan Liga 3

- Pengusaha Krupuk di Tuban Keluhkan Kenaikan Harga Bahan Pokok

“Kita saat ini masih pakai parut manual, jadikan agak lama juga. Terus belum nanti bersihin kentangnya, alhamdulillahnya kalau dapat kentang yang besar-besar jadi cepat bersihkannya. Tapi kalau dapat yang kecil terus bentuknya juga nggak rata dan ada lubangnya, kan harus bersihin satu-satu karena pasti ada tanahnya,” sambungya. 

Lebih lanjut, sampai saat ini pemasaran produk milik perempuan berhijab ini juga sangat ramah dikantong. Pasalnya untuk produk buatannya itu, ia hanya membandrolnya dengan harga Rp10 ribu hingga Rp25 ribu, dengan berbagai varian rasa, mulai dari original, rawit rajang, ebi, ebi pedas manis, hingga ebi rawit rajang.

“Semoga bisa merambah keluar kota dan bisa keluar negeri. Kemarin ini juga dititipkan ke toko-toko, tapi sekarang sudah banyak yang tahu, jadi toko-toko yang saya titipin itu pesan gitu aja, jadi disana sudah punya pelanggan, sementara ini ada lima toko di Plumpang dan Palang,” pungkasnya. [Sav/Dwi]

 

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS