Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Tari kreasi "Mbabar Pace" meraih medali perunggu di kompetisi nasional dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional pada jenjang SMA ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus sampai 16 September 2022 secara daring.
Dibalik kesuksesan tersebut, ada cerita unik tari Mbabar Pace tersebut. Pencipta Kaya Tari Mbabar Pace, Alicya Margaretha Rusadi mengatakan, keunikan motif Batik Pace yang merupakan salah satu kearifan lokal Kabupaten Pacitan, telah menginspirasi diciptakannya karya Tari Mbabar Pace.
Alic panggilan akrab Alicya Margaretha Rusadi menjelaskan, Batik Pace memiliki identitas khusus berupa pola gambar serta bahan celup yang berasal dari buah pace atau mengkudu.
Sementara bBuah Pace yang merupakan buah endemik dari Kabupaten Pacitan meskipun beraroma kurang sedap, namun menyimpan segudang khasiat yang baik untuk kesehatan. Seperti halnya di dunia, tidak ada manusia yang sempurna, semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
"Akan tetapi Tuhan sejatinya telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna," ujar Alic dikutip dari Kominfo Jatim, Sabtu (17/9/2022).
Baca juga :
- Gabungan Sedekah Laut Tiga Kelurahan Tuban Dinamai Wisata Petik Laut
- Waspada Modus Penipuan, Jangan Beri Data Pribadi di Pesan Perubahan Tarif Transfer Bank
- BI Tarik Dua Jenis Uang Rupiah Khusus, Ini Batas Waktu Penukarannya
Alic mengaku tidak melakukan proses sendirian. Ia dibantu Latif dari tim videografer dari @iofilm.offical dan Rimang sebagai komposer musik dari @roots.record, serta didampingi Tia Budianing dan Rani Iswinedar sebagai pembinanya di Extra Kulikuler Tari Gamasagati SMA Negeri 1 Pacitan.
Kurang lebih 4 hari waktu yang dibutuhkan Alic. Di mana satu hari riset dan eksplorasi ruang di Batik Saji (lokasi pembuatan Batik Pace), dan di hari kedua koreografi tari harus diselesaikan.
"Hari ketiga harus take pengambilan video ya, jadi dua hari berikutnya harus masuk pada pengerjaan ilustrasi musik dan editing videosoalnya harus segera disetor ke Provinsi untuk penjurian. Tapi setelah kita terlanjut submit hari berikutnya ada pengumuman bahwa pengumpulan karya diperpanjang. Tapi karena tenaga Alicya dan seluruh tim sudah habis, apa boleh buat,” tambah Rani Iswinedar yang juga pembina Alic.
Sebelum melaju pada tahapan kompetisi nasional, pihak Provinsi memberikan waktu untuk lebih mematangkan kembali sajian tari Mbabar Pace. Dalam proses menuju kompetisi nasional ini Alic menceritakan bahwa upayanya tidak berjalan mulus. Ada tragedi pada waktu take video.
“Yang paling saya inget banget itu pas ditengah-tengah take video tiba-tiba saya jatuh dengan keras, saya masih ingin lanjut nari, saya memaksa bangun tapi saat itu kaki saya sakit banget digerakin, saya akhirnya tidak bisa bangun dan ketika masih tersungkur saya menangis,” sambung Alic menimpali.
Mizan Mohammad Latief dari tim I/O Film menerangkan bahwa proses pengambilan gambar sempat dihentikanya karena cidera yang dialami penari.
“Saya tanya ke Alic, masih sanggup dilanjut atau mundur nih? Tapi dia (Alic) bertekad untuk tetap melanjutkan pengambilan gambar setelah kita rehat sejenak. Dan akhirnya terbukti, dia bisa menyajikan tariannya dengan sangat cantik hingga akhir,” jelas Mizan.
Pada tahap berikutnya tari “Mbabar Pace” melaju pada kompetisi tingkat nasional mewakili Jawa Timur. Kompetisi tersebut disaksikan dewan juri dan seluruh peserta dari tiap-tiap Provinsi di Indonesia melalui aplikasi Zoom Meeting.
Lalu, pada 16 September 2022 hasil dari penjurian FLS2N kategori tari kreasi tingkat SMA di umumkan dan “Tari Mbabar Pace” karya Alicya Margaretha Rusadi akhirnya berhasil menjadi Juara 3 dan menyumbangkan medali perunggu untuk Provinsi Jawa Timur. [Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS