Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Warga RT. 04 RW. 09 Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang menggelar Festival Seni Tikungan Tajam, pada tanggal 24 hingga 26 November 2021 di kawasan setempat.
Acara tersebut merupakan agenda ketiga yang digelar oleh warga. Awalnya kegiatan ini dipelopori oleh Komunitas Pemuda Bergerak Plumpang (PBP), dan rencnaanya menjadi agenda rutin desa.
Ketua RT.04 RW.09 sekaligus Penggerak Desa Plumpang, Bambang Budiono mengatakan, kegiatan ini merupakan pembukaan dari seluruh rangkaian acara pada tahun 2022 mendatang. Acara akan yang dikemas dalam festival, untuk menuju desa wisata berbasis budaya padi.
Mayoritas warga yang berprofesi sebagai petani sepakat untuk membuat sebuah kesan, bahwa Desa Plumpang khususnya RT.04 RW.09 merupakan desa yang masih menjaga budaya dan tradisi pertanian lama.
Meskipun awalnya komunitas menjadi inisiator Festival Seni Tikungan Tajam, tapi kali ini justru disengkuyung oleh para petani desa setempat. Dapat terlihat mulai dari penataan panggung hingga seluruh persiapan lain, yang banyak dikerjakan oleh para petani secara bergotong royong.
Hal ini yang membuat akhirnya mereka sepakat bahwa Festival Seni Tikungan Tajam, akan dijadikan sebagai agenda rutin tahunan.
"Yang paling istimewa dari kegiatan tahun ini adalah semangat para petani dan sudah mulai merasa memiliki. Sangat menarik perkembangannya untuk diikuti dan akan terus dikembangkan untuk menggali potensi desa.
Sementara itu, Kepala Dusun Desa Plumpang, Parji, mengatakan, Pemerintah Desa sangat mendukung kegiatan ini dan melihat adanya potensi yang bisa dikembangkan untuk mengangkat nama desa.
Melalui kegiatan ini paradigma tentang pelaku seni yang terkesan urakan bisa ditepis oleh para pemuda Desa Plumpang. Lebih dari itu, kegiatan tersebut juga dapat merefleksikan sebuah budaya yang baik terlebih mampu mengedukasi.
Pemerintah Desa juga sudah menganggarkan dana untuk membantu kegiatan ini, meskipun besarannya hanya Rp8 juta rupiah dari Alokasi Dana Desa (ADD). Setidaknya bisa memberikan dukungan baik moral maupun material bagi kegiatan warga yang positif.
Ketua Dewan Kesenian Tuban (DKT), Joko Wahono menilai kegiatan seni di kampung-kampung belakangan sudah mulai bergeliat, sebuah embrio yang positif bagi pemajuan kebudayaan di Kabupaten Tuban.
Selaras dengan hal tersebut saat ini pemerintah juga sedang gencar-gencarnya menggali budaya daerah, sedangkan di Kabupaten Tuban sendiri memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan.
"Adanya potensi-potensi itu bisa menjadi sebuah senjata yang bisa membuat sebuah ledakan kebudayaan karena banyak sekali yang bisa dimunculkan," tutupnya. [ali/ono]