Laris Manis, Aneka Jajanan Murmer Beromzet Ratusan Ribu per Hari

 

Reporter: Savira Wahda Sofyana

 

blokTuban.com – Banyak orang yang mengatakan, segala sesuatu yang ada di dunia ini membutuhkan proses. Termasuk untuk memulai suatu usaha, karena tidak ada yang instan dalam meraih kesuksesan.

 

Dibutuhkan kerja keras, pengorbanan, dan juga semangat yang tinggi. Kira-kira itulah yang saat ini sedang dijalani oleh Dewi (26), pedagang aneka jajanan yang mengawali usahanya melalui berjualan online.

 

Berawal dari banyaknya permintaan pelanggan yang mendorong dirinya untuk membuka lapak, akhirnya sekitar bulan April yang lalu ia memutuskan untuk berjualan secara offline di sekitar Jalan Raya Plumpang di depan tempat pemakaman Islam Dusun Tanggungan, Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang.

 

“Awalnya saya dulu tahun 2020 itu jualan online, terus banyak yang nyuruh buka biar gampang katanya, akhirnya Puasa Ramadan kemarin mulai jualan,” ujar Dewi saat ditemui blokTuban.com pada Rabu (20/10/2021).

 

Dewi menamai usaha makanannya tersebut dengan sebutan Aneka Jajanan Murmer. Nama ini bukan tanpa alasan, karena memang aneka jajanan yang dijualnya sangatlah murah dan rasanya pun lezat. Jika kalian ingin membeli jajanan di lapak Dewi, kalian cukup merogoh kantong mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000 saja.

 

Ada banyak jenis jajan yang dijual oleh ibu dari satu putri ini, di antaranya seperti dimsum, takoyaki, cilok, ceker, seblak, dan juga martabak telur puyuh.

 

“Yang paling banyak diminati itu biasanya seblak, di sini ada seblak biasa dan juga seblak spesial, kalau seblak spesial itu harganya Rp10.000 ada tambahan ceker dan juga telur puyuhnya,” jelasnya.

 

Aneka jajanan yang dijual oleh Dewi paling banyak diminati oleh anak sekolah. “Kalau anak-anak sekolah sekarang kan sukanya itu yang pedas-pedas, kadang juga banyak yang makan seblak di sini,” ucapnya.

 

Lapak Aneka Jajanan Murmer biasa buka mulai pukul 09.00 WIB dan tutup sekitar pukul 18.30 WIB. Jika laris terjual Dewi biasa membawa pulang uang sebanyak Rp800 ribu perharinya. “Kalau yang paling sedikit itu pendapatan kotornya ya Rp300 ribu sampai Rp 350 ribu, itu kalau emang lagi sepi banget, kayak PPKM kemarin itu lagi sepi-sepinya karena memang orang mau keluar kan tidak berani,” katanya.

 

Selama membuka lapak, kendala yang dialami oleh Dewi adalah pada saat musim penghujan, hal itu disebabkan karena pada saat hujan, lapak yang digunakannya untuk berjualan menjadi basah karena air hujan.

 

“Kalau hujan gitu kan airnya masuk semua, ini aja atasnya sobek gara-gara angin kemarin,” pungkasnya.

 

Untuk kedepannya wanita ramah tersebut ingin membuka cabang Lapak Aneka Jajanan Murmer di Tuban dibantu oleh suaminya. [sav/col]