Riyadi Minta 8 Persen APBDes Dioptimalkan untuk Tangani Covid-19

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com – Setiap desa memiliki anggaran APBDes sebesar 8 persen untuk menangani pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Wakil Bupati Tuban, Riyadi mengingatkan kepada Pemerintah Desa agar penyaluran alokasi minimal 8 persen dana APBDes untuk anggaran penanganan covid-19 bisa dioptimalkan.

“Dana tersebut harus dialokasikan secara maksimal,” ucap Riyadi dalam peninjauan vaksinasi di beberapa titik di Kabupaten Tuban.

Selain mengingatkan Pemdes, mantan Kades Maibit juga meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh provokasi mengenai vaksin yang berbahaya hingga vaksinasi yang tidak merata.

Pemkab Tuban akan terus berupaya menambah pasokan vaksin hingga nantinya bisa merata di seluruh desa di kabupaten Tuban. Diakui Riyadi bahwa vaksinasi dilakukan bertahap karena jumlah alokasinya terbatas, tetapi setiap vaksin datang langsung kita distribusikan.

“Kami minta Pemdes terus mengedukasi masyarakat perihal pentingnya vaksin. Selain itu, bersama Forkopimca juga harus menjadi contoh bagi masyarakat untuk selalu taat protokol kesehatan 3M,” serunya.

Beberapa titik yang dikunjungi Wabup antara lain Desa Mandirejo Kecamatan Merakurak, Desa Talangkembar Kecamatan Montong, Desa Jatisari Kecamatan Senori, Desa Bangilan Kecamatan Bangilan, Desa MaibitR Kecamatan Rengel dan Desa Sokosari Kecamatan Soko.

Antusiasme masyarakat untuk ikut vaksinasi dipuji Riyadi. Pemkab Tuban bekerjasama dengan TNI Polri menyiapkan 9.400 dosis yang disebar di seluruh kecamatan untuk 328 desa dan kelurahan. Peserta vaksin terpantau ramai datang ke balai desa atau lokasi vaksinasi lain.

"Dosis yang disiapkan di beberapa lokasi juga langsung habis,” imbuhnya. 

Riyadi menjelaskan pandemi Covid -19 tidak bisa diabaikan. Karenanya, percepatan vaksinasi dan pemberlakuan PPKM adalah ikhtiar yang dilakukan oleh Pemkab Tuban agar segera terbebas dari virus mematikan ini.Setelah divaksin diharapkan masyarakat tidak jumawa dengan mengabaikan protokol kesehatan.

“Ingat, vaksin bukan jaminan kita tidak tertular, jadi harus tetap disiplin protokol kesehatan,” tandasnya. [ali/col]