2.620 KK 4 Desa di Kecamatan Senori Terdampak Kekeringan

Reporter:  M. Anang Febri

blokTuban.com - Bergulirnya waktu menjelang akhir musim kemarau, dampak kekeringan terus meluas di sejumlah wilayah desa di Kecamatan Senori.
Tercatat sekitar 4 desa, dengan total 2.620 Kepala Keluarga (KK) sudah terdampak dan melaporkan bencana kekeringan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban.

Sesuai prosedur yang berlaku, wilayah desa terlebih dulu membuat data laporan kekeringan melalui Camat setempat, demikian juga Kacamatan Senori. Menindaklanjuti sejumlah laporan kekeringan yang melanda diwilayah tersebut, tim BPBD Tuban pun melakukan assesment bersama pemangku desa berikut pihak Kecamatan Senori.

Tim assessment Jitupasna BPBD Tuban, Frendi Setiawan ketika dikonfirmasi awak media mengungkapkan data kekeringan di Kecamatan Senori. Ada 4 desa yang sudah terdampak kekeringan dan mulai kesulitan mendapat pasokan air bersih, diantaranya Desa Jatisari, Medalem, Sendang dan Desa Sidoharjo.

"Dua dusun yaitu Soko dan Medalem, dengan jumlah 1.600 kk meliputi kurang lebih 5.500 jiwa terdampak bencana alam kekeringan di Desa Medalem," bebernya mengenai wilayah paling banyak terdampak kekeringan.

Sementara itu, sambungnya, sejumlah 80 KK di Dusun Jatisari, Desa Jatisari dengan jumlah warga 240 jiwa, juga mengalami kesulitan air bersih. Sedangkan di Desa Sendang, tepatnya di lingukungan Karanganyar RW 4 dan RW 5, ada 135 KK dengan jumlah sekitar 570 warga mengalami kekeringan.

Selanjutnya tiga dusun di Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, tepatnya di Dusun Malo, Wadung dan Dusun Tapen, ada 805 KK terdampak kekeringan. Masing-masing diantaranya 250 KK di Dusun Malo, 225 KK di Wadung, dan 330 KK di Dusun Tapen.

Dari total keseluruhan 2.620 KK di 4 desa terdampak kekeringan wilayah Kecamatan Senori tadi, BPBD Tuban bakal melakukan droping air bersih dengan penentuan jadwal sebelumnya.

"Mengingat desa-desa tersebut memang membutuhkan pasokan air bersih, maka perlu adanya droping air bersih guna meringankan korban bencana alam kekeringan tersebut," pungkasnya kepada blokTuban.com, Rabu (21/8/2019). [feb/rom]