Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Larung sesaji atau sedekah laut menjadi warisan lintas generasi bagi nelayan di Indonesia. Sedekah dengan melarung bekakak dan Kyai Mancung tersebut, dilaksanakan sesuai hitungan kalender Jawa.
Di Kabupaten Tuban tepatnya di Kelurahan Karangsari RT.03/RW.03, larung sesaji digelar pada Rabu Pon atau bertepatan dengan Rabu (21/8/2019). Kegiatan serupa juga terlaksana di RT.02/RW.06 Karangsari.
Beragam cara nelayan bersedekah ke penguasa laut, menunjukkan keragaman tradisi dan ucapan syukur. Jika di tempat lain yang dilarung mencakup bekakak dan Kyai Mancung atau kepala kerbau/Sapi, kalau di Tuban hanya bekakaknya saja.
"Kyai Mancung dinaikkan di tiang Anjir yang telah terpasang di tengah laut," kata Juru Kunci Larung Sesaji Karangsari, Khasminah ketika ditemui blokTuban.com sebelum larung di pesisir pantai kelurahan setempat.
Generasi millenial perlu mengetahui apa saja yang berada di dalam bekakak. Mulai dari telor, kacang ijo, kacang tanah, lawe, suri, nilon, pisang, cabe, terasi, micin dan bumbu lengkap, gula, kelapa, bunga, dan nasi tumpeng kecil.
Adapun filosofinya, kata Khasminah, bahwa pisang dimaknai sebagai sesogatan atau jamuan bagi penguasa laut yang tidak nampak. Untuk bumbu lengkap dibawa karena kebiasan masyarakat nelayan, tak lepas dari aktifitas masak memasak.
Lawe suri juga biasa disebut awe-awe dino mburi supoyo golek rejeki ora kewohan. Dalam bahasa Indonesianya berharap di masa depan para nelayan tidak bakal kesulitan mencari rejeki.
"Untuk bunga Tangkil ini bermakna berharap kepada Sang Pencipta untuk nelayan selalu diberi kesehatan," terang Lansia berkacamata ini.
Begitupun kembang boreh, artinya menyingkirkan sang kala ketika para nelayan hendak melarung bekakak di Utara Tanjung Awar-awar.
Kegiatan larung saji di Karangsari, telah berlangsung 11 kali atau rutin digelar sejak tahun 2007. Seharusnya bisa terlaksana 13 kali, tapi dua tahun tidak digelar karena ada kendala dana di kepanitiaan.
"Berkah dari sedekah laut ini kehidupan masyarakat nelayan tentram. Berbeda dengan sebelumnya yang selalu ada masalah dan bencana," tegasnya. [ali/rom]