Ini Kata Wabup Soal Seni Budaya

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com – ‘’Kumpul seniman itu ya seneng, kadang ya seneb,’’ begitu ujar Wakil Bupati (Wabup) Tuban Noor Nahar Hussein. Sebab, seniman sering semaunya sendiri dan sulit diatur. Sehingga, terkadang sikap sekehendak hatinya itulah yang membuat orang lain seneb.

Meski demikian, seniman yang di dalamnya tercakup para budayawan, mempunyai peran dan sumbangsih besar. Sebab, menurut wabup asal Rengel saat membuka Tuban Art Festival (TAF) 2018, Sabtu petang (29/9/2018) di gedung Budaya Lokas itu, kesenian dan budaya adalah membangun karakter.

‘’Sekarang ini kan bangsa kita sedang getol membangun karakter. Sebenarnya yang dibangun itu ya seni dan budayanya itu. Karena kalau seni dan budaya kuat, maka karakter sebagai bangsa akan kuat,’’ katanya.

Karena itu, dia berharap kegiatan festival seni dan budaya seperti TAF itu harus terus digelar, dan semakin sering. Karena, seni dan budaya tradisional asli Indonesia sangat bagus, dan tidak kalah, bahkan lebih unggul dibanding dari luar negeri.  Seni dan budaya harus terus digali. Untuk menjadikan seni dan budaya dicintai, maka butuh inovasi dan penyesuaian.

‘’Agar generasi milenial ini cinta akan budaya sendiri. Masak yang diidolakan malah K-Pop (Korea). Padahal kita punya dance (tarian) yang bagus-bagus,’’ ungkapnya.

Usai pembukaan, wabup langsung melihat pameran suni rupa Tuban Gumregah di dalam gedung Budaya Loka. Pameran ini salah satu bagian dari TAF 2018. Sebelumnya, wabup menerima cindera mata sebuah lukisan dari panitia pelaksana pameran Tuban Gumregah Najib Amrulah, pelukis terkenal asal Tuban.

Sementara, ketua panitia TAF 2018 Widyoko mengatakan TAF digelar dengan tujuan untuk membangun ruang keindahan dan kesadaran bagi semua kalangan, bukan hanya seniman.

‘’Agar empati, toleransi dan kasih sayang terbangun dan terjaga,’’ ujarnya. Sebelum sambutan singkat, Widyoko membuka sambutannya dengan membaca sebuah gegutitan.

Ketua Dewan Kesenian Tuban (DKT) Djoko Wahono menjelaskan, TAF dilaksanakan selama satu bulan lebih, yakni mulai 29  September sampai 30 Oktober. Kegiatan berlangsung di berbagai tempat dan kantong-kantong seni di Tuban. Dia berharap, kesenian dan kebudayaan di Tuban lebih bergerak lagi dan semakin maju.

‘’Dukungan pemerintah sangat kami harapkan,’’ tandasnya.[ono]