Reporter: M. Yzaid/blokBojonegoro.com
blokTuban.com - Kemajuan teknologi harus diimbangi dengan kesiapan sumber daya yang mumpuni termasuk para peternak. Sehingga anggota DPR RI, SW yudha membantu para peternak dengan memberikan program diseminasi teknologi peternakan sapi Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Kegiatan pelatihan diseminasi teknologi peternakan sapi yang bermitra dengan BPPT Kementerian Ristek RI diadakan di Balai Desa Gajah, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Selasa (7/8/2018). Selain dihadiri langsung anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur IX (Bojonegoro - Tuban), Satya Widya Yudha, juga dihaduri Kabag Program dan Anggaran BPPT M. Nasir Rofiq, Kades Gajah, Mahyun dan Sekretaris Camat Baureno Afan, serta puluhan peserta.
Satya Widya Yudha anggota DPR RI fraksi Golongan Karya menuturkan, program strategis dari pemerintah pusat harus dikawal, sehingga implementasinya benar-benar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat di pedesaan yang membutuhkan. Hal ini sebagai wujud visi Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari desa, dengan mengutamakan azas pemerataan dan keadilan sosial.
Menurut dia, program diseminasi dari BPPT ini merupakan bagian dari amanah ketika dirinya masih menjadi Pimpinan di Komisi VII DPR RI, karena ini program pemerintah untuk kemasyarakatan. "Saya berterima kasih kepada BPPT yang bisa melaksanakan program ini di Bojonegoro, di mana potensi sumber daya peternakan cukup besar di sini," tutur Pak Satya yang kini menjadi Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Partai Golkar ini.
Diterangkan pula, yang menjadi tugas parlemen adalah mengawal dan memastikan bahwa program-program dari pemerintah seperti diseminasi teknologi dari BPPT ini bisa implementatif bagi masyarakat khususnya di pedesaan.
"Program strategis diseminasi teknologi peternakan sapi harus tepat sasaran dan tepat guna. Jadi, tugas saya sebagai wakil rakyat di Dapil Jatim IX ini mengawal agar benar-benar programnya sampai di masyarakat yang membutuhkan," terangnya.
Pak Satya yang maju lagi pada Pileg 2019 itu menambahkan, masih kurangnya implementasi program-program strategis kemasyarakatan dari pemerintah, karena kendala anggaran yang terbatas dalam setiap APBN. Oleh karena itu, Satya yang juga pernah menjadi Anggota Banggar DPR RI tersebut menyatakan dukungan untuk berupaya peningkatan anggaran program strategis di kementerian-kementerian yang mengemban program strategis kemasyarakatan.
"Dukungan anggaran kepada kementerian-kementerian yang mempunyai program strategis kemasyarakatan harus dimaksimalkan. DPR akan mendorong dalam setiap pembahasan APBN maupun APBN-P," imbuh Pak Satya yang sudah menjadi anggota DPR RI dua periode ini.
Sementara itu di tempat yang sama, Kabag Program & Anggaran BPPT Kemenristek RI, M. Nasir Rofiq mengapresiasi dan optimisme keyakinannya dengan diadakan pelatihan diseminasi teknologi peternakan sapi di Bojonegoro ini, akan mampu meningkatkan pertumbuhan konsumsi daging sapi nasional.
Defisit daging sapi yang paling tinggi terjadi pada 2015 yaitu 89,18 ribu ton. Defisit tersebut menjadikan peluang untuk terus meningkatkan pengembangan budidaya sapi potong khususnya pada skala rumah tangga. Program usaha peningkatan ternak skala rumah tangga, terbukti membawa perubahan yang signifikan terutama bagi peternak.
"Bisnis ternak sapi potong skala rumah tangga telah marak digerakkan dengan cara konvensional, peternak sapi potong kelas rumah tangga mampu mengembangkan usahanya dengan keuntungan yang memadai," ungkap Nasir Rofiq.
Bahkan ia melihat, Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai potensi peningkatan populasi ternak sapi potong, karena mempunyai potensi sumber bahan baku yang cukup besar. Teknologi budidaya ternak sapi potong yang dapat diaplikasikan adalah teknologi reproduksi, teknologi kesehatan ternak serta teknologi pengolahan bahan pakan berbasis sumber daya lokal.
Sehingga sasaran kegiatan yang akan dicapai adalah peningkatan wawasan peternak mengenai tata laksana budidaya ternak sapi potong yang baik, agar dapat meningkatkan produktifitas ternak sapi potong.
"Saya ada pesan dari Pak Direktur PTPP BPPT Bapak Dudi Iskandar, yang mengharapkan bahwa pelatihan ini juga menjadi wadah pemanfaatan produk inovasi teknologi peternakan sapi potong yang di hasilkan dari BPPT, untuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui usaha ternak sapi potong," pungkasnya. [zid/ito]