Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Dalam aksi demo penolakan impor beras yang digelar oleh belasan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Jumat (26/1/2018).
Masa demo merekomendasikan tiga poin kepada Pemkab Tuban, yang pertama pemkab tidak diam diri atas kebijakan pemerintah pusat, meningkatkan alokasi anggaran untuk petani serta pemkab harus mampu mengatasi persoalan pupuk di tahun 2018.
"Kami menolak impor beras yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Kalau Pemerintah Pusat masih impor beras, Pemerintah Daerah harus tegas terhadap kondisi para petani khususnya di Kabupaten Tuban," ujar Ketua Umum PMII Cabang Tuban, Habib Mustofa.
Pendemo menilai, kebijakan pemerintah pusat yang berencana mengimpor beras tersebut akan merugikan para petani, khususnya di Kabupaten Tuban yang mana pada bulan Januarai-Maret ini akan melakukan masa panen raya.
Disamping itu, Habib juga menyampaikan bahwa dari tahun ketahun hasil panen padi di Kabupaten Tuban mengalami Surplus, seperti ditahun 2015 angka produksi beras mencapai 539.013 ton dan ditahun 2016 naik menjadi 572.887 ton.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Tuban, Murtaji yang menemui demonstran mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat. "Berhubung ini kebijakan pemerintah pusat, kami akan mengkoordinasikan dengan Kementrian Pertanian RI," ungkapnya.
Setelah ditemui Kepala DPKP Tuban, masa demontrasi membaca Pancasila yang dipimpin langsung oleh Kepala DPKP Tuban, Murtaji serta menyayikan lagu Indonesia Raya. Sebelum akhirnya membubarkan diri.[hud/ito]