Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono, mengimbau masyarakat sepanjang pantai Tuban tetap waspada. Pasalnya, ia berujar bahwa prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jika bulan Januari dan Februari merupakan puncak musim hujan.
"Sehingga akan membawa dampak seperti gelombang tinggi dan cuaca ekstrim," terang Joko, sapaan akrabnya, Senin (15/1/2018).
Mantan Camat Widang itu lebih lanjut menjelaskan, pasca insiden gelombang tinggi di perairan laut utara Pulau Jawa di Kabupaten Tuban, pihaknya intensif melakukan assessment di beberapa kecamatan. Sehingga tim BPBD bisa memetakan nelayan yang terdampak, untuk memberikan solusi.
Pihak BPBD juga menghimbau para nelayan agar ikut program pemerintah yang menguntungkan pada diri mereka. Sehingga tidak ada lagi nelayan yang tidak tertangani oleh pemerintah ketika terjadi bencana susulan.
"Kami mengunjungi secara langsung dan berdialog dengan para nelayan mengenai peringatan cuaca buruk serta menginformasikan pentingnya kartu nelayan dan asuransi untuk mereka," ulas pria ramah itu.
Diketahui, gelombang tinggi menerjang perairan laut utara Kabupaten Tuban. Belasan perahu milik nelayan dari Desa Pabean dan Desa Tambakboyo, Kecamatan Tambakboyo, terbalik dan tenggelam di kawasan setempat pagi ini, Kamis (11/1/2018) lalu.
Nelayan mengaku, selepas Subuh, seperti biasa mereka berangkat ke laut. Saat itu kondisi perairan cukup tenang dan angin tidak begitu kencang.
Masalah kemudian muncul, ketika mereka selesai menebar jala dan pulang. Ombak mendadak bergulung-gulung dengan ketinggian sekitar 4 meter. Belasan perahu nelayan langsung terbalik dan para nelayan langsung meloncat ke laut.
Insiden ini menyebabkan beberapa nelayan mengalami luka-luka dan meninggal dunia. Setelah kejadian, nelayan dibantu tim SAR, relawan dan petugas berusaha mengevakuasi beberapa perahu yang sudah tenggelam.[rof/ito]
Foto: Istimewa (Dialog BPBD dengan para Nelayan)