Kontributor: M. Anang Febri
blokTuban.com - Penyakit putihen kerap kali jadi masalah utama para petani jagung. Putihen adalah keadaan warna putih pada bagian tengah jagung, sehingga tanaman tak bisa berbuah dan tumbuh dengan baik.
Seperti yang dialami Jiani (52), petani jagung daerah Pengok, Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan ini. Dari awal dia bercocok tanam jagung, mulai usia muda hingga kini belum juga menemukan cara terbaik untuk membasmi wabah penyakit jagung tersebut.
"Sudah dikasih berbagai macam obat, dari dulu sampai sekarang sudah coba macam-macam obat semprot. Tapi masih saja gak cukup ampuh," papar Jiani, warga setempat ketika ditemui blokTuban.com di ladangnya, Jumat (12/1/2018).
Dia menambahkan, dari sekian bibit jagung yang telah ditanam, hampir 50 persen mengalami penyakit putihen.
"Ladang yang di atas sana sudah panen. Dari 5 kilogram (kg) bibit jagung yang ditanam, hampir separuh lebih kena putihen," imbuhnya sembari melanjutkan pekerjaannya.
Sementara itu di tempat berbeda, petani jagung yang berada di Desa Grabagan juga menuturkan hal yang sama. Tanaman jagung yang terjangkit wabah putihen tak lagi tumbuh dengan baik. Alhasil, tanaman harus dicabut dan dibuang agar tak mengganggu tanaman jagung lainnya.
"Masalah utama tanaman jagung ya putihen begini. Belum ada obat yang cocok dan ampuh untuk membasmi penyakit jagung satu ini," ungkapnya Khazanah (41) petani jagung Desa Grabagan. [feb/col]