Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Setelah enam bulan Reaktivasi sumur tua Gegunung Belanda (GGNB) di Desa Mulyoagung, Singgahan, Tuban, Jawa Timur, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan Daerah Aneka Tambang (PDAT) berhasil mengeluarkan minyak mentah.
Kegiatan yang diawali sejak bulan Agustus 2016 itu, saat ini mampu mengaktifkan dua sumur peninggalan Belanda, yaitu sumur 19 dan sumur 16.
"Sejak awal bulan Februari-Maret 2017, sedikitnya Sumur 19 mengeluarkan 35 ribu liter atau setara 220,12 barel per hari (Bph)," beber Plt Direktur PDAT, Cucuk Dwi Sukwanto, Jum'at (10/3/2017).
Hasil eksploitasi dari perut bumi GGNB itu, langsung di kirim ke kantor Pertamina Eksplorasi Produksi (EP) Asset 4 di Cepu selama tujuh kali. Pengiriman pertama awal Februari dan terakhir (2/3/2017) kemarin.
Namun ditambahkan Cucuk, sapaan pria humanis itu, kedua sumur saat ini sedang off produksi. Sumur 19 sementara sedang dilakukan pergantian alat pemboran dari manual ke modern. Sedangkan sumur 16 yang letaknya tidak jauh ke arah utara, sedang dipersiapkan untuk eksploitasi.
"Sumur peninggalan Belanda yang sebelumnya dikelola secara tradisional oleh warga tersebut, masih mengeluarkan lumpur dan baru dibersihkan secara manual," pungkas Cucuk.
Diberitakan sebelumnya, sumur 19 telah selesai dilakukan kegiatan logging dan pergantian casing pada Desember 2016 lalu. Sementara sumur 16 juga dikuras dengan pompa summer cible. [rof/ito]