Bantu Petani, di Tuban akan Dibangun Resi Gudang Garam

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Kabar baik menghampiri petani garam di Kabupaten Tuban. Sebab, Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Tuban, Jawa Timur menyampaikan jika Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membangun resi gudang garam berskala Nasional di wilayahnya tahun ini.

Kapan pembangunan resi gudang garam akan terealisasi? Diungkapkan Kepala DPP Kabupaten Tuban, Amenan, terkait waktu pelaksanan, instansinya belum menerima petunjuk teknis maupun progres lelangnya.

“Resi gudang akan dibangun tahun ini, tapi tepatnya kapan belum ada informasi,” kata mantan Kabag Kesra Pemkab Tuban itu.

Adanya resi gudang garam nantinya, diharapkan mampu menstabilkan harga garam supaya petani tidak dipermainkan tengkulak. Selain itu, juga mampu menjaga kualitas, dan ketersediaan stok garam lokal atau memenuhi permintaan industri.

Hal tersebut di atas sesuai dengan informasi resmi dari Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), Brahmantya Satyamurti Poerwadi terkait manfaat resi gudang garam. Menurutnya, adanya resi gudang petani garam dapat memperoleh pinjaman bank sebesar 70 persen dari nilai barang yang disimpan.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan KKP membangun resi Gudang Garam Nasional di enam titik. Mulai Kabupaten Rembang, Brebes, Sampang, Demak, Tuban dan Kupang. Keenam gudang inilah direncanakan menjadi tempat penyimpanan hasil produksi garam rakyat dari berbagai daerah.

“Gudang beSrtandar Nasional Indonesia (SNI) ini juga memberlakukan sistem resi yang dapat dijadikan agunan bank,” kata Poerwadi dalam siaran resminya.

Resi gudang tersebut merupakan suatu bentuk surat pernyataan dari pengelola gudang, bahwa di gudang tersebut tersimpan garam dengan kualitas tertentu. Sekaligus kuantitas garam milik perorangan/kelompok.

Skema sistemnya, jika petambak garam menggunakan resi gudang tersebut untuk mengajukan kredit ke bank, pemerintah akan mensubsidi bunganya. Sementara, petambak hanya membayar 6 persen sisa bunga komersial yang ditetapkan oleh bank.

Sekala Nasional adanya sistem resi gudang garam, tahun ini terdapat pertumbuhan penerbitan resi gudang mencapai 20 persen. Sementara pada tahun 2016 nilai dari komoditas yang dimasukan dalam sistem resi gudang mencapai sekira Rp490 miliar, dengan 2500 resi gudang yang meliputi komoditas gabah, beras, jagung, kopi, rumput laut dan rotan.

Sebagai informasi, pencapaian dari target produksi garam pada 2016 sebesar 3 juta ton, realisasi per akhir 2016 adalah 144.009 ton. Sedangkan jumlah stok sampai akhir tahun 2016 sebanyak 112.671 ton.

“Diharapkan pada 2017 ini dapat mencapai target produksi garam sebesar 3,2 juta ton,” pungkasnya. [rof/rom]