Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Hadangan aparat kepolisian mewarnai aksi unjuk rasa yang dilakukan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Tuban, Rabu (18/1/2017). Akibatnya, satu demonstran, Zainul Muttaqin tidak sadarkan lantaran mendesak masuk gedung.
Bermula ketika komunikasi yang dijalin dengan anggota DPRD buntu. Suasana kian memanas. Demonstran mendesak untuk merangsek masuk dalam gedung DPRD. Namun tidak mudah, sebab sejumlah aparat kepolisian menghadang pintu masuk.
[Baca juga: PC PMII Tuban Tuntut Dua Kebijakan Pemerintah ]
"Dia (Zainul, red) tidak sadarkan diri karena kehabisan nafas," celetuk demonstran lain, Sutrisno.
Aksi masih juga berlanjut meminta kehadiran fraksi-fraksi yang duduk di kursi dewan. Hingga, demonstran meminta poster bertuliskan tuntutan aksi di dalam gedung yang tidak diizinkan.
"Kami sudah masuk sub ruangan tapi Ketua DPRD tidak ada, kami minta memasang poster tapi perwakilan (DPRD, red) yang menemui tidak mau dan akhirnya saling dorong sehingga sahabat (panggilan sesama demonstran, red) luka sedikit," kata Ketua Umum PC PMII Tuban Khilyatun Nafisah kepada blokTuban.com.
Dalam orasi unjuk rasa, massa meminta kendaraan dinas baru bagi segenap forum pimpinan daerah Tuban untuk dijual. Nafisah mengatakan hal tersebut merupakan sindiran, khususnya DPRD yang masih bungkam dan menutup mata akan pelayanan kesehatan di Tuban.[dwi/ito]