Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Pengerjaan kilang di Tuban yang merupakan hasil kerjasama PT Pertamina (Persero) dan BUMN perminyakan Rusia, Rosneft digadang sebagai kilang termodern di dunia. Hal itu disampaikan Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi, Kamis (12/1/2017) dalam sosialisasi Amdal pada Forpimda di lingkungan Pemkab Tuban.
Sesuai cita-cita pemerinta saat ini, Negara Indonesia melalui Nawa Cita Presiden Joko Widodo diharapkan mampu daulat dan mandiri energi. Dalam mewujudkan hal tersebut, dibangunlah kilang pertama di Jawa Timur, tepatnya di kawasan Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Kilang Tuban, lanjut Rachmad, menjadi salah satu dari dua pembangunan kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR) saat ini. Pertama kilang dibangun di Tuban dan kedua di Botang, tepatnya di Kalimantan Timur.
"Kedua kilang ini akan menjadi kilang yang termodern di dunia, tidak hanya di Asia. Tolak ukurnya adalah Nelson Complexity Index (NCI)," ungkap pri berkaca mata tersebut.
Lebih lanjut, Rachmad mengatakan, NCI ini mampu mengidentifikasikan tingkat efektifitas dari kilang untuk memproduki valuable produk. Indeks yang dikembangkan oleh Wilbur L. Nelson ini berguna untuk mengukur biaya relatif komponen untuk mengembangkan suatu kilang.
"Kilang-kilang Pertamina sekarang NCI-nya 4,6, Kilang Singapura NCI-nya 6,4 sementara yang dibanguun di sini (Kilang Tuban) NCI-nya 9,4 dan yang tertinggi di dunia NCI-nya 7,2," katanya.
Artinya, kata Rachmad, 9 itu pada year covertion setara 92 persen dari 100 persen bahan baku. Angka 92 persen tersebut diconvert menjadi available product atau produk jadi yang tersedia. [dwi/rom]