Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Harga daging sapi dan ayam di pasar milik pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban di Kecamatan Bangilan yang beredar hingga akhir tahun 2016 berkisar di anggka Rp100 ribu dan Rp 28 ribu. Harga tersebut cenderung stabil, lantaran tidak ada kenaikan maupun penurunan.
Pemilik jagal sekaligus penjual daging sapi, Hj Suyatmi kepada blokTuban.com menjelaskan, sejak bulan Agustus hingga akhir Desember harga daging sapi tergolong stabil. Menurut dia harga daging super atau paha dipatok dengan harga Rp100 ribu, daging rawonan Rp90 ribu, iga Rp70 ribu, jerohan Rp50 ribu, dan balungan Rp50 ribu.
"Harga daging sapi masih stabil, berbeda ketika mendekati hari raya, baru ada kenaikan," tutur Hj Suyatmi saat ditemui di lapaknya, Sabtu (31/12/2016).
Ia juga menambahkan, meski belakangan ini pembeli meningkat, harga masih enggan naik. Ramainya pembeli, kata dia, lantaran di pasaran stok ikan laut berkurang, bahkan sepekan terakhir peredarannya (Ikan laut, red) jarang ditemui di pasar Bangilan.
"Sebetulnya juga naik penjualan daging sapi, tetapi harga tetap stabil," tandasnya.
Senada juga disampaikan pejual daging sapi lainnya, H. Harto. Dirinya mengaku jika di akhir tahun tak ada kenaikan harga daging. Bahkan, dirinya memprediksi hingga memasuki tahun 2017 harga daging tetap stabil.
"Di Bangilan rata-rata harga daging tertinggi Rp 100 ribu, tidak naik tidak turun," jelasnya.
Lebih lanjut H. Harto menuturkan, kenaikan harga daging di Bangilan biasanya mendekati hari raya dan musim panen. Untuk itu di akhir tahun 2016 ini dirinya menyatakan, harga masih stabil, karena musim panen masih sekitar dua bulan ke depan.
Sementara penjual daging ayam, Shoim (32) mengalami hal yang sama. Menurut dia, harga yang diberikan kepada konsumen berkisar Rp28 ribu per kilo. Harga tersebut terjadi sudah sebulan terakhir.
"Harga daging ayam tetap, per kilo hanya Rp28 ribu," kata Shoim.
Meski dua hari terakhir penjualannya ramai, namun dirinya tak berniat menaikan harga daging ayam miliknya. Shoim menilai, ramainya pembeli lantaran para warga perantauan banyak yang pulang kampung.
"Sebetulnya pasar lagi ramai, tapi harga daging ayam tidak naik," pungkasnya. [rof/ito]