Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Penyaluran kredit konsumtif perbankan sejauh ini masih mengungguli penyaluran produk perkreditan perbankan.
Gaya hidup dan tuntutan kehidupan di tengah masyarakat semakin tinggi. Tak pelak kredit konsumtif turut terpacu dan pertumbuhan perkreditan melebihi kredit banking atau kredit produktif.
"Geliat kredit konsumtif cukup kencang di Tuban, bahkan realisasi target mencapai 104 persen," kata Kepala Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Tuban, Bintara.
Kredit konsumtif sejauh ini menjadi pilihan utama saat kebutuhan mendesak dan menjadi salah satu prioritas. Terutama akan kebutuhan yang memerlukan dana lebih di luar kebutuhan sehari-hari.
"Jika kredit banking pada Desember 2016 mencapai sekitar Rp190 miliar, pada kredit konsumtif cukup tinggi menyentuh Rp221 miliar," tambahnya.
Di satu sisi, pertumbuhan kredit konsumtif tinggi, tidak menutup peluang adanya kredit macet Non Performing Loan (NPL). Namun demikian tidak menjadi persoalan ketika perbankan telah memikirkan di depan.
"Kredit bermasalah hanya sekitar dua persen dan sudah diansuransikan. Selain itu ada jaminan yang bisa menjadi alternatif pemecahan kredit bermasalah nantinya," ujarnya kepada blokTuban.com. [dwi/rom]