Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok yang dioperasikan PT Indonesia Power Unit Pembangkitan (UP) Semarang, hingga kini masih sangat membutuhkan suplai gas. Karena, di jam-jam tertentu, atau ketika penggunaan listrik tengah tinggi, maka kebutuhan gas signifikan.
Manajer Operasi Indonesia Power UP Semarang, Dony Bakar, Selasa (1/11/2016) menjelaskan, sampai sekarang ini baru ada kiriman dari Blok Kepodang wilayah Muria yang dioperatori Petronas Carigali, sebanyak 116 Million Matric Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari (gas).
Juga dari Blok Gundih yang dioperatori PT Pertamina EP Asset 4 sebanyak 50 MMSCFD sejak 14 Mei 2014. Gas dari Blok Gundih sesuai Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) tahun 2014 lalu rutin dialirkan oleh PT Sumber Peterindo Perkasa (SPP) ke Tambak Lorok. PT SPP yang mengalirkan hingga kini sampai ke Tambaklorok melalui pipa sepanjang 123 kilometer dengan besar 20 inci. Blok Gundih sendiri berada di Desa Sumber, Kecamatan Keradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
"Sementara gas yang dari Blok Kepodang ditarik dengan pipa bawah laut sepanjang 209 km di lepas utara Kabupaten Rembang," tegasnya saat kunjungan pimpinan media se wilayah kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) di Semarang.
Dirinya juga telah mendengar jika di Kabupaten Bojonegoro ada kandungan gas cukup besar dan akan segera diusahakan. Tepatnya dari Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (TBR) yang dioperatori PT Pertamina EP Cepu (PEPC).
"Peluang itu tetap ada dan dilihat saja nanti seperti apa," terangnya. [pur/mad]