Polisi Tembak Begal di Jembatan Jambon

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Polisi Tuban kembali melumpuhkan satu dari dua orang begal motor dengan menyarangkan timah panas di kaki kiri pelaku. Begal tersebut berhasil dikejar meski sempat kabur ke kawasan Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan.

Begal yang tertangkap dan ditembak kakinya adalah DS (19), warga Desa Tengger Wetan, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Sementara rekannya yang membantu aksi pembegalan masih di bawah umur, yakni EP, yang juga warga Desa Tengger Wetan.

"Kita lumpuhkan karena berusaha melawan dan kabur, sekarang dua pelaku begal itu kita amankan di Mapolres Tuban," jelas Kapolres Tuban, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fadly Samad, kepada blokTuban.com, Selasa (26/7/2016).

Diketahui, dua orang itulah yang membegal Moch Ali (19), warga Dusun Winong, Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban ketika berada di kawasan jembatan Jambon, Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban.

Pelaku DS, awalnya meminta uang atau ponsel kepada korban. Tetapi karena korban menolak dan mengaku tidak punya, DS lantas melumpuhkan korban dengan membacok paha korban dan melarikan motor miliknya. Kejadian pembegalan terjadi pada Selasa (24/5/2016) malam silam.

DS kemudian menjual motor tersebut dengan harga Rp6.700.000. Setelah motor dijual, dia memberi uang kepada tersangka EP sebanyak Rp1 juta. Sisanya, uang tersebut dia pergunakan untuk makan-makan dan bekal melarikan diri ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Fadly menerangkan, penangkapan berawal ketika petugas menyelidiki keberadaan motor Vario milik korban yang dibawa kabur para pelaku. Usaha keras itu membuahkan hasil, petugas akhirnya berhasil mengetahui keberadaan penadah dan memaksa menunjukkan keberadaan barang bukti.

"Dari situ kita ketahui dua orang inilah yang menjadi pembegal, ternyata ketika diselidiki dia sudah kabur ke Banjarbaru," kata Fadly.

Karena buronan sudah berada di kota lain, Polres Tuban langsung melakukan koordinasi dengan aparat dari Polda Kalimantan Selatan untuk melakukan penangkapan dua pelaku. Meski di kota yang sama, tetapi mereka ditangkap dari dua lokasi yang berbeda.

"Saya kabur satu bulan setelah mengambil motor, kemudian uang penjualan motor saya buat untuk melarikan diri ke Banjarbaru. Di sana saya jualan bakso," terang DS, pelaku pembegalan di Mapolres Tuban. [pur/col]