Membaca Kisah Para Nabi

 

Oleh: Nanang Fahrudin

Kisah-kisah Nabi Muhammad dan nabi-nabi sebelum beliau adalah sumber pelajaran berharga bagi seseorang yang hendak meneguhkan iman kepada Allah.  Dua pertiga al-Quran berisi kisah-kisah pada masa lalu. Dalam surat Yusuf Allah berfirman:  Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.  (Yusuf: 111)

Ya, kisah nabi dan rosul Allah adalah kisah tentang kebenaran. Sayang, sekarang kisah nabi tak banyak dibaca oleh anak-anak.  Anak-anak lebih menyukai kisah heroik pahlawan super buatan film-film barat, atau kisah-kisah kesuksesan orang. Dunia anak memang dunia bermain, tapi jangan sampai kisah nabi malah jauh dari mereka. Ketika anak-anak tak didekatkan pada cerita nabi, bagaimana kelak ia dewasa.

Begitulah pikiran Kang Sabar terus berlompatan. Ia bukan orang terpelajar  yang ketika punya gagasan terus ditulis, lalu dikirim ke media massa. Atau gaagasan itu ditulis lalu dishare ke facebook. Tidak. Ia tidak bisa menulis. Jadinya Kang Sabar mencoba mengumpulkan anak-anak. Berbuat lebih bisa dilakukan Kang Sabar daripada harus berceramah atau jalan lainnya.

Pada sebuah malam yang bening, bintang gemerlapan, bulan keeamasan, Kang Sabar berkumpul dengan bocah-bocah di langgar Kaji Tohir. Ia ingin membagikan sedikit kisah nabi yang diketahui. Biarlah sedikit tidak apa-apa yang penting anak-anak bisa mengetahuinya.

“Apa kalian tahu siapa ayah Nabi Muhammad?”

“Abdullah,” jawab anak-anak serentak.

“Bagaimana kisah isra’ mi’raj Nabi Muhammad? Dan perintah apa yang diperoleh Nabi saat itu?”

Semua diam. Bocah-bocah itu saling menoleh. Kang Sabar hendak marah. Masak pertanyaan segampang itu saja tidak bisa. Tapi ia menahannya dan berusaha tenang. Ini bukan zaman dulu ketika dia belajar agama dengan disiplin ketat. Anak-anak sekarang harus mendapatkan pola pendidikan yang agak berbeda. Ini memang kesalahan bersama, anak-anak tak dikenalkan pada para nabi.

“Peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah peristiwa besar. Yakni nabi “diberangkatkan” oleh Allah dari masjidil haram ke masjidil aqsa, lalu oleh Allah dinaikkan ke sidratul muntaha yang merupakan langit tertinggi. Dalam Isra’ dan Mi’raj, nabi mendapatkan perintah sholat lima waktu. Kalian harus hapal ya,” kata Kang Sabar.

“Yaaa.....” jawab anak-anak.

Saya kisahkan tentang Nabi Sulaiman ya! Begini:

Nabi Sulaiman adalah nabi dengan banyak mukjizat. Dia hebat. Allah menganugerahinya  keistimewaan, termasuk mampu berbicara dan memahami bahasa hewan sehingga semua makhluk itu mengikuti kehendaknya. Saat bersama pasukannya hendak lewat, beliau mendengar semut yang khawatir diijak. Maka beliau memerintahkan pasukannya untuk berhenti sejenak agar semut-semut itu bersembunyi terlebih dulu.

“Nabi Sulaiman juga dapat menundukkan jin dan angin, sehingga dapat disuruh melakukan apa saja, termasuk mendapatkan tembaga cair yang selalu keluar dari perut bumi untuk dijadikan perkakas, bangunan istana, benteng, piring-piring besar dan tungku-tungku,” cerita Kang Sabar.

Mendengar kehebatan Nabi Sulaiman, anak-anak begitu bengong.

“Kisahkan lagi nabi-nabi lainnya!”

“Besok lagi ya anak-anak. Jangan lupa, kita harus selalu membaca kisah-kisah Nabi,” kata Kang Sabar. Malam semakin indah.

Kang Sabar lantas ngobrol dengan Kang Tamin. Kang Sabar mengatakan jika semakin hari semakin sedikit anak-anak yang mengenal kisah para nabi. Kewajiban orangtua untuk terus mengisahkan para nabi. Karena nabi dan rosul adalah orang pilihan Allah. Kisahnya akan selalu membawa manfaat bagi umat.

"Benar kang. Anak saya, tanpa disuruh main game senangnya minta ampun. Tapi kalau diminta membaca kisah para nabi malesss banget. Saya jadi ikut bersalah."

"Ya kita harus selalu berusaha kang. Bedoa."