Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Pangeran Purboyo yang merupakan keturunan Sultan Pajang I Hadiwijoyo atau memiliki sebutan lain Jaka Tingkir masih saudara sekandung dengan Pangeran Kusumoyudho atau akrab disebut Kyai Abdul Jabar.
Sama-sama lahir dari rahim Ratu Mas Cempoko, dua saudara yang memiliki sembilan saudara lainnya tersebut memiliki komitmen sama. Dua pangeran yang mendapat sebutan Waliyullah tersebut sama-sama menyebarkan ilmu islam untuk masyarakat sekitar.
[Baca juga: Pangeran Purboyo Miliki Garis Keturunan Jaka Tingkir? (1) ]
Diketahui, Pangeran Purboyo meruapakn pangeran ke tiga dari sebelas bersaudara berasal dari Kerajaan Pajang. Ia memilih mengabdi dengan menyebarkan agama islam di salah satu wilayah Tuban, tepatnya di Desa/ Kecamatan Rengel hingga wafat dan dimakamkan di desa setempat.
Wilayah Tuban dulunya diketahui di bawah pengaruh Kerajaan Pajang. Dengan kelihaian Raja Hadiwijoyo yang tak lain ayahanda Pangeran Purboyo berdiplomasi tanpa perseteruan. Raja berhasil menjalin rasa kekeluargaan dengan Adipati Tuban waktu itu. Adipati diambil sebagai menantunya.
Masyarakat setempat mempercayai Pangeran Purboyo melarikan diri dari Kerajaan Pajang sebelumnya dan tiba di Desa Rengel pada penjajahan Belanda. Sebab ia menolak bersekutu dengan penjajah.
Juru Kunci makam, Suli Al Bustom mengatakan kala kependudukan Belanda atas Republik Indonesia dan perbudakkan terjadi di mana-mana, sang pangeran pula getol menularkan ilmu agama dan berdiri di belakangan barisan rakyart pribumi.
"Dengan sepenuh hati Pangeran Purboyo membela rakyat jelata. Ia bergrilya bersama masyarakat dan memerangi penjajahan Belanda," kata Suli begitu ia kerap disapa kepada blokTuban.com.
Jasa atas kebaikan hati pangeran asal Pajang tersebut, meski secara sederhana, masyarakat memberikan perhatian pada makam yang diyakini bersemayamnya jasad Pangeran Purboyo. Tepatnya satu komplek dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU), makam Pangeran Purboyo nampak kokoh dengan cungkup berukuran dua meter.
Jasa Pangeran Purboyo membela rajyat jelata hingga saat ini masih mendapat tempat di hati masyarakat. Kendati demikian, hingga saat ini makam yang berada pada bantaran sungai Goa Ngerong tersebut belum begitu dijamah orang.
"Pengembangan wisata religi di tingkat lokal perlu digeliatkan kembali. Salah satunya wisata berbasis religi makam Pangeran Purboyo untuk mengenang perjalan beliau menyebarkan islam di Bumi Wali," kata Pelaksana Tugas Kepakla Desa Rengel, Rudi Hermawan kepada blokTuban.com.
Rudi mengharapkan perhatian pemerintah Kabupaten Tuban dalam pengembangan wisata religi Makam Purboyo. Lantaran selama ini wisata Rengel yang dikenal masyarakat hanya sebatas Goa Ngerong.[dwi/ito]