Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Nasib nahas menimpa Nanda (11), asal Dusun Doroduwur, Desa Tahulu, Kecamatan Merakurak. Bocah yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) itu tewas tenggelam di sungai Gembul, Dusun Gembul, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Minggu (15/5/2016).
Awal kejadian, Nanda bersama tujuh temannya bersepeda santai mengisi waktu libur. Mereka berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00 dan sesampai di Sungai Gembul, dia berkeinginan melepas penat dengan berenang bersama. Air di Sungai Gembul memang masih terjaga kebersihannya. Terlebih, lokasi berenang mereka cukup dekat dengan mata air.
Dari sinilah petaka bermula, korban akhirnya tenggelam ketika berenang. Karena teman-temannya yang masih bocah tidak bisa menolong, maka mereka langsung memanggil para pekerja tambang batu kapur yang ada di dekat lokasi untuk meminta pertolongan.
Penambang yang mendapat kabar ini langsung berlarian ke lokasi. Mereka berusaha menolong, tapi nahas nyawa korban sudah tidak bisa diselamatkan.
"Kedalaman dari air dari dasar sampai ke permukaan jembatan sekitar 4 meter," kata salah satu warga, Syamsuri, ketika berada di lokasi.
Kepala Desa (Kades) Jadi, Munir, mengakui mendapatkan laporan dari warga sekitar pukul 09.00. Lokasi kawasan mata air Gembul memang sepi ketika pagi hari, karena banyak warga yang bekerja.
"Semua anak-anak (teman Nanda) berasal dari Kecamatan Merakurak, tidak ada yang warga asli," jelas Munir.
Kapolsek Semanding, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Desis Susilo, mengatakan kalau dirinya mendapat laporan ada delapan anak bermain di lokasi Gembul. Saat ini petugas masih melakukan penyelidikan. "Mereka tidak tahu kalau sungai ini dalam, ketika masuk sungai tidak bisa berenang dan akhirnya tenggelam," kata Desis. [pur/col]