Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Situs makam yang berlokasi di Dusun Purboyo Mayang Sekar, Desa Rengel/Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menarik untuk ditelusuri. Berada di aliran sungai dari Goa Ngerong, terdapaat sebuah cungkup makam. Sejauh ini dikenal masyaraat sebagai makam Pangeran Purboyo.
Tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) sekitar 1,7 Hektare (Ha) , terdapat cungkup berukuran kurang lebih 2 meter, yang membedakan dengan makam lainnya. Cukup mudah menemukan situs makam tersebut.
Kecamatan Rengel yang berada di jalur Tuban-Bojonegoro dengan kondisi jalan yang beraspal mempermudah jarak tempuh. Untuk sampai di Kecamatan Rengel, dapat menggunakan kendaraan bus umum antar kabupaten atau menggunakan kendaraan pribadi.
Dari balai Kecamatan Rengel, menuju arah selatan kurang lebih 500 meter. Kemudian dijumpai Gang Titro Moyo atau mendapat sebutan lain Gang Ngguyangan, dari situ mengambil jarak tempuh 300 meter untuk tiba di situs makam Pangeran Purboyo.
"Ditinjau dari letak geografis, Desa Rengel termasuk strategis, karena berada di tengah jalur barat yang mengubungkan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro. Banyak akses jalan dan transportasi yang bisa masuk dari desa satu ke desa lainnya," Kata Pejabat (Plt) Kepala Desa Rengel, Rudi Hermawan.
Pemandangan sekitar makam cukup asri. Tumbuh pohon yang memiliki tinggi sekitar 30 meter dan sebuah dam atau bendungan kecil yang mengalir air dari aliran Goa Ngerong, untuk dimanfaatkan saluran irigasi ribuan hektar sawah yang tersebar di Kecamatan Rengel.
Kendati belum dikenal masyarakat umum, makam Pangeran Purboyo kerap didatangi sebagian orang yang hendak sowan atau ziarah. Tidak diketahui tepatnya tahun wafat Pangeran Purboyo. Akan tetapi, pada Selasa Pahing di Bulan Besar penaggalan Jawa, diperingati sebagai haul atau peringatan hari wafatnya Pangran Purboyo.
"Silsilah Pangeran Purboyo berasal dari Kerajaan Pajang," kata Juru Kunci makam, Suli Al Bustom.
Menilik sejarah, Pangeran Purboyo merupakan keturunan Sultan Pajang I Hadiwijoyo atau memiliki sebutan lain Jaka Tingkir, yang mempersunting Ratu Mas Cempoko. Dari rahim sang ratu lahirlah 11 bersaudara.
Dari 11 bersaudara, terdapat sepuluh laki-laki dan satu perempuan. Pangeran Purboyo adalah putra nomor tiga. Nama Purboyo sendiri diambil sebagai nama dusun setempat, Dusun Purbyo Mayang Sekar. Sedangkan Mayang Sekar berarti kembang wangi atau menyebarkan bau harum, yang merupakan tambahan dari sesepuh sebelumnya.
Diketahui, Makam Purboyo masuk dalam daftar makam Waliyullah atau Wali Allah yang berada di Kabupaten Tuban, dan lebih tepatnya di Kecamatan Rengel. Dalam area cungkup, makam terdapat tujuh makam kerabat lainnya.
Hingga saat ini dipercaya masyarakat, Pangeran Purboyo melarikan diri dari Pajang dan tiba di Desa Rengel pada penjajahan Belanda. Ia menolak bersekutu dengan komplotan penjajah dan memilih berdiri di barisan masyarakat kala itu.
Pada masa kependudukan Belanda, dengan sepenuh hati membela rakyat jelata. Ia bergrilya dengan menularkan ilmu pengetahuan islam ke masyarakat dan berada di pihak masyarakat dalam memerangi penjajahan Belanda. [dwi/rom]