Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Nampak lemas dan tanpa semangat, para petani yang berada di Desa Sumurgung, Kecamatan/Kabupaten Tuban memanen padi sisa banjir, Kamis (10/3/2015). Dengan banyaknya modal yang dikeluarkan, namun hasil dari panen saat ini tidak bisa mengembalikan modal awal bahkan para petani mengalami kerugian.
Salah satu petani di Desa Sumurgung, Salim (50) mengaku, modal yang di keluarkan saat penanaman mencapai Rp1.500.000, namun hampir merata padinya saat diterjang banjir dari sungai Avur Jambon roboh. Sehingga sulit untuk memanennya.
"Pada roboh semua mas, ada juga padinya yang telah tumbuh mungkin kalau dijual tidak ada harganya," ujar Salim kepada bloktuban.com.
Salim menambahkan, saat pertama kali padinya di terjang banjir karena jebolnya tanggul Sungai Avur Jambon berumur kurang lebih 20 hari, dan itu berlangsung terus menerus sampai padi miliknya berumur hingga kurang lebih 75 hari. Sehingga, padi tidak mampu melakukan produksi yang maksimal. Untuk bobot padi pun mengalami penurunan yang signifikan normalnya bisa panen hingga tujuh kwintal saat ini mungkin hanya empat sampai lima kwintal.
"Dengan keadaan ini, saya belum menerima bantuan dari pihak yang terkait, namun ada sebagian warga yang sudah menerima bantuan," keluhnya.
para petani yang berada disekitar tanggul yang jebol berharap agar tanggul segera diperbaiki agar setelah panen bisa melakukan pembibitan kembali.[hud/ito]