Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Jika hujan deras tengah mengguyur Kabupaten Tuban, maka salah satu daerah yang patut waspada adalah daerah sepanjang sungai bengawan solo, yang meliputi Kecamatan Parengan, Soko, Rengel, Plumpang dan Widang. Sebab, disitulah terjadi pertemuan air dari Ngawi, Madiun dan Solo. Tak main-main, bahkan jika hujan deras dan Tinggi Muka Air (TMA) sudah berstatus siaga, bukan tidak mungkin banjir akan menenggelamkan rumah warga sekitar.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Joko Ludiono mengatakan, memang daerah sepanjang bengawan solo rawan sekali untuk terjadi banjir, oleh karena itu BPBD telah membentuk Forum Masyarakat Pengurangan Resiko Banjir (FMPRB).
"FMPRB ini dibentuk pada tahun 2013," terang pria yang sebelumnya menjabat kepala BPBD tersebut.
Selanjutnya pria yang akrab disapa Joko ini menuturkan, bahwa tujuan dibentuknya FMPRB ini adalah, untuk menyadarkan masyarakat agar peduli jika terjadi banjir, hal itu bisa dilakukan dengan cara membangun infrastruktur yang melancarkan jalannya air, tidak membuang sampah sembarangan, sehingga banjir bisa diminimalisir.
"Karena sifatnya hanya pengurangan resiko, jadi ya harus dilakukan hal pencegahan agar tidak besar dampaknya," jelasnya.
Diketahui, bahwa FMPRB ini sudah ada di 13 desa yang berada di lima kecamatan terdampak banjir bengawan Solo. [nok/rom]
FMPRB Program Unggulan BPBD
5 Comments
1.230x view