Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Tidak terbesit sedikit pun oleh Azizumroh (38) warga Desa Sumberejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, pada Rabu pagi (2/12/2013) adalah kali terakhir ia melihat anak gadis bungsunya, Faradila Dwi Ovtavia. Siswi Kelas 9-A Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Rengel tersebut, mengalami kecelakaan nahas yang merenggut nyawanya. Zumroh, panggilan akrabnya, merenungi kepergian si bungsu yang dirasa begitu mendadak.
Saban subuh pagi, Fara beserta kakak, Renindi Puspitasari (17) membantu ibunya jualan di Pasar Rengel. Namun belum sempat ia menyusul Zumroh di pasar, kendaraan tidak dikenal menyambar Fara dan Nindi. Kepada blokTuban.com Zumroh mengisahkan saat terakhir bersama si buah hati. Dia mengaku tidak ada firasat yang berarti sebelumnya.
"Beberapa hari sebelumnya Fara dan mbaknya (kakak) salat jamaah di musala. Dia mengajak salat di barisan depan. Katanya biar mudah kalau salaman (berjabat tangan)," ujar Zumroh.
Di kalangan keluarga, Fara merupakan anak yang cukup aktif. Beberapa kegiatan baik estra kurikuler di sekolah dan di luar yang melibatkan olah fisik ia ikuti. Di antaranya ia merupakan Tim Atlet Unggulan Futsal Putri dan Volly Putri SMPN 1 Rengel.
Selain itu, siswi lulusan SDN 1 Rengel ini juga tergabung dalam Tim volly Desa Sokosari, Asoka Putri. Tidak berhenti di situ, ia juga aktif di Komunitas Mountian Bike Club, yang sering mengadakan dan mengikuti fun bike. "Pada ulang tahunnya kemarin Oktober, Fara sempat bilang, minta dibeliin sepatu. Katanya itu yang terakhir, nanti tidak usah dibelikan lagi," kenang ibu dua anak tersebut.
Penampilan anak nomor dua dari pasangan suami istri (Pasutri) Martono (43) dan Azizumroh (36) itu terbilang nyentrik. Dia tomboy dan memiliki selera berbeda dari kebanyakan gadis seusianya. Saat gadis seusianya lebih memilih berhijab atau pun memanjangkan rambut. Gadis penggemar nasi goreng dan mie ayam ini, memilih potongan pendek selayaknya anak laki-laki.
Gadis kelahiran 27 Oktober, 15 tahun silam ini dikenal sebagai sosok ceria. Ditambah, ia merupakan tipe orang yang mudah bergaul. Namun kini keceriaan Fara tinggal di angan saja. Sosok periang dan selalu semangat tersebut telah kembali keharibaan Sang Pencipta. [dwi/col]