DPRD Minta Pemkab Usut DBH Migas yang Belum Cair
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengusut Dana Bagi Hasil (DBH) Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang belum cair.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengusut Dana Bagi Hasil (DBH) Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang belum cair.
Target pendapatan daerah dari Dana Bagi Hasil (DBH) Minyak dan Gas Bumi (Migas) tahun 2016 ternyata terendah dibanding dua tahun terakhir. Penurunan target ini, diperkirakan karena harga minyak mentah dunia yang terus anjlok.
Sampai detik ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban belum mendapatkan transfer Dana Bagi Hasil (DBH) Minyak dan Gas Bumi (Migas) dari Pemerintah Pusat untuk Tri Wulan keempat di tahun 2015.
Wilayah yang berada tepat di laut utara tampaknya menjadikan Kabupaten Tuban sangat cocok sebagai lokasi penyulingan minyak mentah. Karena selain pipa darat, transportasi laut memang masih menjadi andalan sebagai angkutan baik minyak mentah ataupun yang sudah disuling menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Lesunya usaha hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) dirasakan juga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Sejumlah rencana investasi di sektor Migas yang semestinya sudah mulai bisa dilakukan sejak tahun 2015 kemarin tak kunjung terlaksana.
Jumlah produksi Minyak dan Gas Bumi (Migas) dari operator Blok Migas Tuban, Join Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) pernah mencapai puncak produksi minyak hingga 40.321 Barel Per Hari (BPH) tahun 2012. Namun jumlah itu setiap tahun terus mengalami penurunan. Bahkan, hingga kini produksi makin sedikit.
Ditengarai karena karyawan di minyak dan gas bumi (Migas) Mudi, Blok Tuban, yang dioperatori Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) tetap masuk saat coblosan kemarin, membuat kedatangan pemilih minim. Terbukti, mereka yang tidak hadir atau biasa dijuluki golput mencapai 51,28 persen.
Diluar prediksi banyak pihak, pasangan nomor urut 1 Fathul Huda-Noor Nahar Hussein (HUDANOOR) bisa ditumbangkan oleh nomor urut 2, Zakky Mahbub-Dwi Susiatin Budiarti (ZADIT) di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Wilayah tersebut adalah ring 1 Lapangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Mudi yang dioperatori Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ).
Anggaran simulasi bencana industri Minyak dan Gas Bumi (Migas), yang dilakukan hari ini di area sumur Mudi milik Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) mencapai 500 juta rupiah.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menunggu kepastian dari operator Lapangan Gas Lengo, KrisEnergy Ltd, yang direncanakan akan beroperasi di Kabupaten Tuban.